TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pangan, Pertanian, dan Transportasi Australia Barat Dean Nalder mengakui bahwa Indonesia merupakan pasar penting bagi produk negaranya.

Dean bahkan berencana meningkatkan keterjualan barang dari negaranya ke Indonesia.

Terlebih setelah melihat prospek pertumbuhan kelas menengah yang ada.

"Indonesia pasar paling penting sekarang. Masih banyak potensinya. Apalagi dengan pertumbuhan masyarakat menengah. Makanya kami ke sini untuk bantu mengembangkan dan berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, Indonesia bisa ke Australia Barat," kata Dean Nalder saat menghadiri acara bertajuk "Feeding The Zone" di Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Menurut Dean, selain jarak tempuh antara Indonesia dan Australia yang tidak terlampau jauh untuk produk agrikultur.

Serapan pasar Indonesia untuk hasil pertanian mentah negara kangguru juga baik.

Rendahnya konsumsi dalam negeri Australia atas hasil pertaniannya, jelas Dean, turut menjadi pertimbangan untuk meningkatkan ekspornya.

"Lahan kami luas, tapi konsumsi hanya 20 persen dari hasil produksi," katanya.

Hingga kini, Australia Barat mengantungkan konsumsi produk biji-bijian dan daging pada pasar Indonesia.

Pada produk biji-bijian yang kebanyakan adalah gandum, Australia meraup 961juta dollar tiap tahunnya.

"Tapi kami masih lihat banyak peluang lain. Kami mau kembangkan kesempatan yang ada," kata Dean.