Luhut Sudah Lapor Setnov Tidak Bisa Terima Tawaran Jabatan di Golkar
Penolakan itu sudah ia sampaikan langsung ke Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, menolak jabatan anggota Dewan Kehormatan (Wanhar) Partai Golkar, yang ditawarkan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kepadanya.
Penolakan itu sudah ia sampaikan langsung ke Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto.
Kepada Setya atau yang akrab dipanggil Setnov, ia mengaku terlalu sibuk menjalani tugas sebagai menteri.
"Tadi pagi saya sudah resmi beritahu kepada ketua umum Golkar, saya masih mengurus pekerjaan saya, jadi saya tidak ikut di situ," ujarnya kepada wartawan, usai menghadiri rapat yang dipimpin Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2016).
Nama Luhut sebagai anggota Wanhar, muncul saat Partai Golkar mengumumkan daftar kepengurusan yang baru.
Selain Luhut di daftar tersebut juga ada seperti BJ Habibie dan Akbar Tandjung.
Namun ternyata penunjukan tersebut belum di kordinasikan ke Luhut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Luhut juga sudah melaporkan ke Presiden Joko Widodo soal tawaran tersebut.
Presiden menyarankan Luhut tidak menerima tawaran tersebut.