Ditertawai di Internal PDIP, Ini Tanggapan Charles Honoris
Dijelaskan pernyataan keduanya tidak bisa dinilai sebagai pendapat resmi partai.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kader PDI-Perjuangan, Aria Bima dan Charles Honoris ditertawai soal sinyal dukungan PDI-P untuk Basuki Tjahaja Purnama hanya merupakan pendapat pribadi.
Dijelaskan pernyataan keduanya tidak bisa dinilai sebagai pendapat resmi partai.
Terkait itu, Charles menanggapi santai dirinya yang disebut Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono ditertawai internal PDI-Perjuangan.
"Kalau ditertawai ya sudah biasa. Kami kan memang sudah terbiasa menangis dan tertawa bersama rakyat, ha-ha-ha," canda anggota komisi I DPR RI ini ketika dikonfirmasi Tribunnews,com, Rabu (8/6/2016).
Karena dia menangkap Bambang salah menangkap maksud pernyataannya mendukung Ahok.
Dia tegaskan bahwa dirinya bukan pro calon perseorangan atau independen.
Kata dia pula, PDI perjuangan bisa mendukung Ahok pada Pilgub 2017 mendatang apabila yang bersangkutan bersedia meninggalkan jalur perseorangan atau independen dan maju melalui dukungan Partai Politik.
"Pak Bambang mungkin beranggapan kami mendukung calon perseorangan. Kami tidak mungkin mendukung calon perseorangan,"ujarnya.
Apalagi banyak aspirasi publik yang diterimanya sebagai wakil rakyat dari Daerah pemilihan DKI Jakarta menilai pasangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjadi sinergi sangat baik dan saling mengisi memimpin ibu kota.
Publik melihat sinergi Ahok dan Djarot selama ini sudah sangat baik dan mereka bisa saling mengisi.
Dan diinginkan PDI Perjuangan untuk kembali mengusung Ahok dan Djarot dalam Pilkada 2017.
Hal itu pun bukan tanpa data dan fakta bahwa survei kepuasaan publik yang tinggi apabila pasangan ini disandingkan kembali.
Dia pun menggangap wajar beda pendapat dengan Bambang mengenai hal itu.
Tetapi sebagai kader Partai, ia dan Bambang sama-sama ingin menangkap aspirasi publik untuk negeri ini dan Jakarta kedepannya.