Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangarmabar: Kapal Patroli China Lakukan Provokasi Saat TNI Tangkap Kapal Nelayan

Sesaat setelah menangkap kapal dengan bendera negeri tirai bambu tersebut, KRI-IBL 383 dihampiri oleh Coast Guard China.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pangarmabar: Kapal Patroli China Lakukan Provokasi Saat TNI Tangkap Kapal Nelayan
Tribun Batam/Eko Setiawan
Panglima Armada Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (P) Taufiqurahman. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima Armada Barat TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Muda Taufik R mengatakan ada provokasi yang dilakukan kapal patroli Coast Guard China saat pihaknya mengamankan awak kapal Han Tan Cou 19038 dengan bendera China di Perairan Natuna, pada Jumat (17/6/2016) kemarin.

Padahal kapal dengan tujuh orang anak buah kapal (ABK) tersebut, terbukti melakukan penangkapan ikan secara ilegal di zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang termasuk dalam kawasan hak berdaulat Indonesia.

Menurutnya, sesaat setelah menangkap kapal dengan bendera negeri tirai bambu tersebut, KRI-IBL 383 dihampiri oleh Coast Guard China.

Taufik menyebutkan, mereka melobi warganya supaya dilepas.

"Setelah ditangkap datang coast guard, ada diskusi. Mereka bilang nelayan ini hanya mencari ikan di traditional fishing area di kawasan 9-dashed line," kata Taufik R kepada wartawan saat memberikan keterangan di kantornya, Jalan Gunung Sahari, Selasa (21/6/2016).

Menurutnya, coast guard juga tidak menyerah. Setelah gagal bernegosiasi, mereka memprovokasi kapal TNI AL.

"Pukul 22.56 WIT kapal coast guard Cz cG 2501 mendekati konvoi melakukan provokasi dengan memotong haluan KRI IBL-338. Mereka meminta melepaskan kapal Han Tan Cou," katanya.

Berita Rekomendasi

Setelah itu kata Taufik, pihaknya memastikan prajuritnya tetap tenang dan tak mau terpancing. Dansatgas latihan tempur juga memerintahkan agar seluruh unsur terpadu bergabung dengan konvoi KRI IBL dengan kapal Han Tan Cou.

"Kapal CCG 2501 terus membayangi KRI IBL di lambung kiri, tapi tidak ada apa-apa," katanya.

Sebelumnya, jubir Kemlu China menyatakan satu nelayan terluka dalam insiden di perairan yang disebut China sebagai perairan tradisional nelayan China itu. Nelayan itu berada di kapal lain, bukan kapal yang ditangkap oleh aparat Indonesia. Nelayan itu kemudian diselamatkan oleh coast guard China yang berada di sekitar perairan itu dan membawanya ke Provinsi Hainan untuk diobati, Minggu (19/6/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas