Dari Rebahan sampai Buang Hajat Gratis di Posko Terpadu
Bagi pemudik, jarak tempuh yang jauh memberi efek kelelahan dan mengurangi konsentrasi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bagi pemudik, jarak tempuh yang jauh memberi efek kelelahan dan mengurangi konsentrasi.
Bukan hanya persoalan asupan makanan dan minuman yang jadi kebutuhan, hajat tubuh seperti buang air kecil maupun buang air besar juga menjadi perhatian.
Mereka yang menempuh rute jalan tol, bisa saja memilih berhenti sebentar di rest area terdekat.
Namun bagi mereka yang menempuh rute non tol banyak memanfaatkan toilet umum di SPBU maupun tempat ibadah.
Selain itu, posko pengamanan yang digelar aparat kepolisian maupun pemda setempat, bisa menjadi alternatif.
Seperti terlihat di Posko Terpadu Arus Mudik/Balik di Simpang Pangkalan Jati, Duren Sawit, Jakarta Timur ini.
"Di Posko Terpadu ini, bukan hanya kami dari kepolisian saja yang terlibat, tapi juga ada Dinas Kebersihan Pemprov DKI yang menyediakan toilet umum, dan Dinas Kesehatan Pemprov DKI yang menyediakan Posko Kesehatan," ungkap Kapospam Pangkalan Jati, Ipda Sunaryo, Senin (4/7/2016).
Toilet umum itu berwarna orange dan portable, alias bisa dipindahkan ke tempat kapan saja. Bentuknya kotak dan menempati ruangan serupa bagian belakang mobil box besar.
Untuk memasukinya, pemudik perlu menaiki tangga. Ruang toilet pria dan wanita terpisah.
Di ruang toilet wanita, terdapat tiga wc duduk. Sementara di toilet pria, hanya ada satu wc duduk dan dua urinoir.
Meski tidak bersih benar, tersedia cukup air bersih di masing-masing ruangan toilet tersebut. Sayang saat Warta Kota datang, petugasnya sedang tidak berada di tempat.
"Toiletnya bisa digunakan kapan pun selama 24 jam dan gratis. Walau pun gratis, tak banyak pemudik yang mampir," tutur Abdul Kodir, petugas Puskesmas Duren Sawit yang mendapat giliran jaga.
Tak jauh dari toilet umum itu, disediakan tiga tenda kosong yang alasnya berupa karpet merah.
Tiga tenda itu difungsikan untuk tempat istirahat sementara bagi pemudik yang kelelahan. Di dekat tenda istirahat, terdapat Posko Kesehatan.
Seperti toilet umum itu, posko kesehatan yang dijaga Abdul Kodir juga sepi dari pemudik yang memerlukan pertolongan.
Sejak dibuka 29 Juni lalu, kata dia, Posko Kesehatan itu baru membantu pemudik yang kecelakaan ringan di dua tempat berbeda.
"Mungkin karena lokasinya yang masih di wilayah Jakarta, jadi tidak banyak pemudik yang kesini. Tapi kami tetap siaga, di depan juga ada satu mobil ambulance untuk rujukan ke rumah sakit kalau kondisi darurat," kata dia.
Selain ambulance, di posko kesehatan itu juga disiagakan seorang dokter dan seorang perawat. Mereka berjaga dalam dua shit setiap harinya sampai tanggal 19 Juli 2016 mendatang. (Ichwan Chasani)