Jangan Anggap Sepele Bom Bunuh Diri Surakarta
lokasi ledakan yang berada di tengah-tengah kota Surakarta tersebut menjadi penanda bahwa ada ancaman
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bom bunuh diri di depan Mapolresta Surakarta jangan dianggap sepele.
Sebab, lokasi ledakan yang berada di tengah-tengah kota Surakarta tersebut menjadi penanda bahwa ada ancaman terhadap pertahanan negara.
"Simboliknya Solo adalah kota asal Presiden Jokowi. Ini juga dapat dikatakan sebagai ancaman terhadap pertahanan negara kita," kata Anggota Komisi I DPR Charles Honoris, Selasa(5/7/2016).
Charles mendesak aparat intelijen dan penegak hukum melipatgandakan kewaspadaan pascaperistiwa tersebut.
Jangan sampai terjadi lagi di tempat lain.
"Bisa jadi ini sejumlah skenario rangkaian bom. Aparat harus segera mengusut tuntas pelaku di balik teror ini. Telusuri dari mana aliran dananya dan potong disana. Kita tidak boleh kalah dengan terorisme," tuturnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan adanya peristiwa teror yang mengakibatkan pelaku bom bunuh diri tewas.
"Kejadiannya pukul 07.35 WIB, informasi yang saya terima pelaku meninggal dunia. Anggota juga ada yang luka," ucap Boy.
Boy menuturkan kejadian bermula saat anggota di Polresta Surakarta sedang bersiap melakukan apel pagi.
Tiba-tiba saja ada seseorang (pelaku) yang memaksa masuk ke halaman kantor Polresta Surakarta.
"Pelaku ini sempat disapa petugas Provost apa keperluannya, lalu pelaku menjawab mau ke kantin. Pelaku tetap memaksa masuk, menerobos halaman depan. Saat itu pelaku menggunakan motor, meledakkan diri," tutur jenderal bintang dua ini.