Mantan Teroris: Bom Polres Surakarta Efek Domino Teror Dunia
Hanya bedanya tingkat kemahiran dan juga observasi yang telah dilakukan pelaku
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa bom bunuh diri di depan Mapolresta Surakarta diyakini adalah salah satu efek teror yang terjadi menyerang sejumlah wilayah di dunia.
Ali Fauzi Manzi, adik kandung Amrozi dan Ali Imron yang juga mantan teroris menilai pelaku mendapat inspirasi dari aksi bom yang terjadi belakangan.
"Mungkin ini dapat disebut efek domino di beberapa tempat di dunia. Tiga hari lalu bom Baghdad 170 orang tewas, ngga lama kemudian disusul bom Syria, Madinah, itu rentetan bom. Saya pikir ini jadi insipirasi pelaku," kata Ali saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa(5/7/2016).
Ahli bom yang kini jadi peneliti terorisme ini menyebutkan bukan tidak mungkin sang pelaku bom Surakarta sudah merancang aksinya sejak jauh hari.
Hanya bedanya tingkat kemahiran dan juga observasi yang telah dilakukan pelaku.
"Yang bedakan level pelaku. Terorisme global orangnya sangat profesional, Irak bom mobil yang meluluhlantakan apartemen dan gedung. Kalau di Indonesia saya analogikan mereka ngga bisa main bola, begitu main masuk level liga, jadi sangat amatir," katanya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan adanya peristiwa teror yang mengakibatkan pelaku bom bunuh diri tewas.
"Kejadiannya pukul 07.35 WIB, informasi yang saya terima pelaku meninggal dunia. Anggota juga ada yang luka," ucap Boy.
Boy menuturkan kejadian bermula saat anggota di Polresta Surakarta sedang bersiap melakukan apel pagi.
Tiba-tiba saja ada seseorang (pelaku) yang memaksa masuk ke halaman kantor Polresta Surakarta.
"Pelaku ini sempat disapa petugas Provost apa keperluannya, lalu pelaku menjawab mau ke kantin. Pelaku tetap memaksa masuk, menerobos halaman depan. Saat itu pelaku menggunakan motor, meledakkan diri," tutur jenderal bintang dua ini.