Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balita Dibunuh di Kaltim, Politisi PKS: Orang Semakin Takut Ngurus Anak

Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi membuat mereka takut saat membesarkan dan mendidik anak.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Balita Dibunuh di Kaltim, Politisi PKS: Orang Semakin Takut Ngurus Anak
Wartakota
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan seorang anak kader PKS di Kalimantan Timur membuat keluarga-keluarga di Indonesia diselimuti kekhawatiran.

Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi membuat mereka takut saat membesarkan dan mendidik anak.

“Keluarga-keluarga Indonesia semakin dibayangi kekhawatiran dalam membesarkan dan mendidik anak. Banyaknya kasus kekerasan pada anak menunjukkan betapa lingkungan sekitar yang berada di area terdekat rumah pun tak lagi aman bagi tumbuh kembang anak. Maka kegesitan dan profesionalisme aparat penegak hukum dibutuhkan untuk mengembalikan ketentraman hati para orangtua dan masyarakat umum. Bahwa kejahatan tak akan dibiarkan berkembang dan keadilan hukum akan ditegakkan,” kata Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan PKS Ledia Hanifa Amaliah dalam pernyataannya, Senin(11/7/2016).

Ia menilai terjadinya kejahatan kekerasan pembunuhan terhadap balita di Kutai Timur adalah ujian awal bagi pemerintah untuk merealisasikan amanah komitmen perlindungan berdasarkan Undang-Undang.

“Ketika Presiden menegaskan komitmen melindungi anak Indonesia dari darurat kekerasan dengan menerbitkan Perppu Perlindungan Anak no 1 Tahun 2016, terjadinya kejahatan kekerasan pembunuhan terhadap ananda NNA di Kutai Timur adalah ujian awal bagi pemerintah untuk merealisasikan amanah komitmen perlindungan berdasarkan Undang-Undang,” ujar anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Ledia berharap, seluruh jajaran aparat penyidik bersegera mengusut tuntas kasus yang semakin mencederai harapan masyarakat dan orangtua khususnya akan hadirnya rasa aman dan tenteram dalam berkehidupan sehari-hari.

Dalam upaya memenuhi komitmen perlindungan anak Indonesia Ledia juga mengimbau aparat penyidik kelak memberikan hukum maksimal sesuai UU Perlindungan Anak no 35 Tahun 2014 atau Perppu Nomor 1 Tahun 2016 bila terbukti ada unsur kejahatan seksual di dalam kasus NNA pun kasus-kasus kekerasan pada anak lainnya.

Berita Rekomendasi

Diketahui kekhidmatan dan keriangan Idul Fitri yang semestinya dinikmati seluruh umat Islam terkoyak dengan kejadian mengerikan yang menimpa satu keluarga di Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kaltim.

Anak balita keluarga Faturrahman ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan setelah hilang sejak hari kedua Idul Fitri, 7 Juli lalu. Dugaan sementara, sang balita diculik, dibunuh dan jasadnya dibakar oleh tetangganya sendiri yang sempat terlihat saksi mata bersama korban di siang Kamis itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas