Orangtua Korban Vaksin Palsu: Ada Ruangan Kecil di Samping Ruang Dokter untuk Transaksi
Seorang orangtua korban, Matthew mengungkapkan bahwa terdapat sebuah ruangan kecil yang berada tepat di sebelah ruangan dokter Indra di RS Harapan Bun
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
"Saya sudah percaya sama dua rumah sakit ini, eh malah dua-duanya ada di daftar. Saya langsung kaget, tidak menyangka, apalagi anak saya divaksin di dua rumah sakit yang terkena vaksin palsu," gusarnya.
Kekhawatirannya bertambah ketika anaknya terakhir kali melakukan vaksin di RS St Elisabeth pada Juni 2017 lalu.
Minta Tanggung Jawab
Matthew beserta istri meminta kepada dua rumah sakit yang menangani anaknya segera bertanggung jawab atas permasalahan vaksin palsu tersebut.
Dia tidak terima jika anaknya yang tidak pernah terlewat menerima vaksin diberikan obat yang selama ini dinyatakan palsu.
"Saya tidak terima. Kalaupun vaksin ulang, saya minta rumah sakit tanggung jawab. Ini urusannya anak saya sebagai penerus saya," ucapnya dengan suara bergemetar.
Matthew juga meminta kepada rumah sakit untuk menjelaskan secara rinci apa kandungan yang berada di dalam vaksin palsu tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama RS St Elisabeth Bekasi, Antonius Yudianto mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah membuat posko pengaduan vaksin untuk pasien-pasien yang pernah diberikan vaksin oleh pihak rumah sakit.
Menurutnya, hal itu sebagai tanggung jawab pihaknya atas temuan Kementerian Kesehatan yange menyebut RS Elisabeth Bekasi menerima vaksin palsu.
Namun, dirinya akan tetap mendata terlebih dahulu siapa saja pasien yang pernah menerima vaksin dalam kurun waktu November 2015 hingga April 2016.
"Kami akan tetap data dulu, nanti akan kami koordinasikan lagi. Soalnya kan kalau mau vaksin ulang, harus bicara lagi sama dinas kesehatan," ujarnya saat ditemui di RS Elisabeth Bekasi.