Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

40 Dokter RSCM Tangani Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Safira dan Saqira

Kamis (21/07/2016) siang, dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melakukan tindakan operasi pemisahan perut kepada bayi kembar asal Bengkulu,

Editor: Adi Suhendi
zoom-in 40 Dokter RSCM Tangani Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Safira dan Saqira
Tribunnews.com/ Apfia Tioconny Billy
Dirut RSCM yang didampingi para dokter yang membantu proses pemisahan kembar siam Safira dan Saqira saat menggelar konferensi pers Kamis Pagi (21/07/2016). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamis (21/07/2016) siang, dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melakukan tindakan operasi pemisahan perut kepada bayi kembar asal Bengkulu, Safira dan Saqira.

Operasi pemisahan yang dijalani bayi kembar siam berusia 4 bulan itu melibatkan 40 dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

40 dokter tersebut mengawal perkembangan bayi Safira dan Saqira dari awal dirunjuknya bayi kembar tersebut ke RSCM.

Direktur Utama RSCM menyebutkan dokter-dokter yang terlibat dalam penangangan bayi kembar siam ini merupakan suatu orkestrasi pengelolaan yang Multi disiplin demi terjaminnya kesehatan pasien sebelum operasi hingga setelah operasi.

"Pengelolaan pra operasi, saat operasi sampai ke penilaian pascaoperasi merupakan suatu orkestrasi pengelolan yang Multi disipilin yang melibatkan tenaga keperawatan, nutrisionis (ahli gizi), bekerjasasama juga dengan dokter-dokter sehingga bisa memberikan yang paling bagus untuk keluarga ini," jelasnya.

Tenaga medis yang terlibat meliputi farmasi, dokter spesialis anak, dokter kegawat daruratan, dokter ahli khusus anak, dokter bedah khusus anak, psikolog, psikiater, dokter gigi, bedah plastik, dokter spesialis rehabilitasi medik, radiologi yang saling berbagi ilmu, dan info untuk kesehatan Safira dan Saqira.

BERITA TERKAIT

Direktur medik dan keperawatan, dr Ratna Dwi Restuti juga menambahkan proses penanganan bayi kembar siam tersebut akan terus dilakukan hingga pascaoperasi.

"Operasi ini hasil kerjasama banyak disiplin ilmu, mulai dari diagnosis, menentukan penyatuan, apa tindakan yang harus dilakukan, tidak kalah penting adalah perawatan pascaoperasi, disini perlu mengidentifikasi dan mencukupi unsur-unsur yang diperlukan setelah dipisahkan termasuk untuk mencukupi kebutuhan obat dan nutrisi setelah operasi." ucap Ratna Dwi.

Pihak dokter bersatu dan berupaya agar yang telah mereka jalani sebelum operasi berbuah manis saat operasi dan pascaoperasi.

Sebelum melakukan tindakan operasi, tidak lupa para dokter meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar proses operasi bisa berhasil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas