Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Heboh Pokemon Go, Habibie: No Way

Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie angkat bicara soal fenomena game yang membuat heboh di Indonesia Pokemon Go.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
zoom-in Heboh Pokemon Go, Habibie: No Way
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, menghadiri halal bihalal yang digelar PP Kolektif Kosgoro 1957 dan Partai Golongan Karya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (24/7/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie angkat bicara soal fenomena game yang membuat heboh di Indonesia Pokemon Go.

Menurutnya, permainan tersebut membuat masyarakat membuang-buang waktu.

"Pokemon no way, wasting time (buang-buang waktu). Yang untung pembuat software yang rugi kita, bayar orang memainkan dan buang waktu saja dengan main-main begitu. No way," kata Habibie saat memberikan sambutan dalam acara halalbihalal Kosgoro 1957 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (24/7/2016) malam.

Dalam kesempatan itu, Habibie membeberkan sejumlah prestasi yang membuatnya berhasil hingga menjadi Presiden RI.

Menurutnya, tidak ada perbedaan antara dirinya dengan warga Indonesia lain.

"Anda sama dengan saya rahasianya dimana, fokus bung. Setiap orang punya 24 jam sehari, tingkatkan kualitas iman dan takwa, atau saya memperdalam ilmu pengetahuan. Karena itu saya bilang ngapain pakai-pakai (permainan) Pokemon. Ngapain pakai games," katanya.

Habibie juga memberikan tiga hal yang dilakukan untuk bisa menjadi sukses.

Berita Rekomendasi

Pertama konsentrasi pada iman dan takwa, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan budaya, yaitu bergaul juga bersosialisasi.

Seperti diketahui, game yang sedang booming itu mendapat perhatian serius sejumlah pihak termasuk aparat dan pemerintah.

Di lingkungan PNS, TNI, dan Polri bahkan game berbasis online itu dilarang keras dimainkan saat bertugas maupun di lokasi yang dianggap vital seperti Istana Negara, lingkungan Polri maupun TNI.

PNS main Pokemon dipecat

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang bermain Pokemon Go, dan permainan sejenisnya, di lingkungan pemerintah.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, mengatakan PNS bisa saja dipecat bila melanggar.

"Karena ada potensi kerawanan terhadap instalasi pemerintah, dan itu sudah menjadi sinyalemen dari BIN, Polri maupun TNI," ujar Yuddy kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Atas kekhawatiran tersebut, Polri sudah mengeluarkan larangan kepada jajarannya untuk tidak bermain Pokemon Go.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso sudah mengeluarkan imbauan, agar Pokemon Go tidak dimainkan di tempat strategis.

Atas kekhawatiran yang sama juga, kementerian yang dipimpin Yuddy mengeluarkan Surat Edaran (SE) berjudul "Larangan Bermain Game Virtual Berasia GPS di Lingkungan Pemerintah." SE tersebut tidak hanya ditujukan bagi Pokemon Go, akan tetapi juga permainan sejenisnya.

"Sehingga daripada menjadi spekulasi bagaimana menyikapi ini, maka Kemenpan berdasarkan tupoksinya telah mengeluarkan Surat Edaran," katanya.

"Kalau dia tidak patuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan, apalagi untuk kepentingan keamanan dan kerahasiaan instalasi pemerintah dia bisa diberhentikan."

Melalui Pokemon Go, pemain bisa berburu Pokemon di lingkungan sekitarnya, melalui perangkat telepon pintar.

Saat melakukan perburuan, pemain akan mengarahkan kamera handphonenya ke lokasi di mana terdapat Pokemon.

Melalui permainan tersebut, posisi sang pemain bisa diketahui.

Lokasi di sekitar pemain berada juga bisa tertangkap melalui kamera handphone sang pemain.

Yuddy mencontohkan bila memang kekhawatiran itu benar, maka seorang PNS yang memainkan Pokemon Go di ruang arsip, secara tidak langsung telah membantu pembocoran informasi strategis negara. Oleh karenanya SE tersebut dikeluarkan.

Ia berharap para pimpinan di setiap lembaga pemerintah dapat mengawasi para PNS, untuk mematuhi larangan tersebut dengan tidak bermain Pokemon Go di lingkungan pemerintah.

Prihatin campur takjub

Presenter dan pemain basket Maria Selena mengaku prihatin terhadap demam Pokemom Go yang kini tengah melanda dunia.

Pasalnya, Maria banyak mendengar hal-hal tak menyenangkan yang terjadi akibat permainan tersebut.

"Prihatin juga, sih, aku sama berita-berita yang nggak mengenakkan (terkait Pokemon Go). Kayak yang kecelakaanlah, atau yang jadi nggak aware sama lingkungan," ujarnya ketika ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Namun, di lain sisi, Puteri Indonesia 2011 itu juga takjub terhadap hasil kerja marketing Pokemon Go yang membuatnya menjadi amat menghebohkan.

"Tapi, di satu sisi, aku amazed juga. Nggak tahu apa emang cara marketing-nya hebat banget. Bisa menggerakan orang untuk lebih aktif atau gimana. Jadi sampai ada yang turun beberapa kilo (gram)," tuturnya.

Meski tak pernah mencoba memainkannya, Maria mulai penasaran terhadap permainan itu.

Pasalnya, sebagai seorang pembaca berita, dirinya kerap membawakan berita terkait Pokemon Go.

"Aku kan juga bawain news, ya. Karena setiap hari bawain berita itu, jadinya penasaran juga. Sampai aku tanya produsernya, 'Ini sebenarnya apa, sih? Gimana mainnya?" ucapnya diselingi tawa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas