Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Rohaniawan Terpidana Mati di Nusakambangan: Saya Seperti Malaikat Maut bagi Mereka

Ia merasa terpidana mati kasus narkoba itu belum diberikan hak bimbingan rohani yang adil, dan ia marah kepada pemerintah atas ketidakadilan itu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengakuan Rohaniawan Terpidana Mati di Nusakambangan: Saya Seperti Malaikat Maut bagi Mereka
TRIBUN/A PRIANGGORO
Polisi membuat barikade untuk mengamankan lajur yang akan dilewati ambulan yang membawa jenazah terpidana mati ke luar dari Dermaga Wijaya Pura, Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/07/2016) dini hari. Empat orang terpidana mati dari total 14 orang telah menjalani eksekusi hari ini, termasuk diantaranya Freddy Budiman. TRIBUNNEWS/A PRIANGGORO 

Di lapangan tersebut sudah berdiri tenda yang menyerupai tenda pernikahan, di mana di dalamnya sudah tertancap tiang kematian untuk para terpidana mati.

Tiang tersebut terbuat dari kayu setinggi sekitar dua setengah meter, dengan dua potong kayu melintang di bagian atasnya sepanjang sekitar 80 sentimeter, untuk mengaitkan tangan sang terpidana.

Di lapangan tersebut Karina kembali diizinkan menemui Seck Osmane.

Keduanya lalu memanjatkan doa selama sekitar dua menit, kemudian sang terpidana diikatkan ke tiang kematian, dengan wajah yang ditutupi kain.

Karina lalu memeluk orang yang ia sudah anggap sebagai anak sendiri itu untuk terakhir kalinya.

Setelahnya ia lalu menjauh, berkumpul bersama rohaniawan lain dan para pejabat yang bertugas menyaksikan eksekusi itu.

Karina melihat bagaimana dua belas anggota Brimob Polri dengan senjata laras panjang, mengarahkan senjatanya ke Seck Osmane. Dengan satu kali tembakan, sang terpidana mati itu akhirnya tewas.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas