Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taufik Tak Menyangka Postingan di Facebook Membawanya ke Kantor Polisi

Taufik tak menyangka postingan tulisan terkait kerusuhan di Tanjung Balai di akun Facebook-nya berujung di kantor polisi.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Taufik Tak Menyangka Postingan di Facebook Membawanya ke Kantor Polisi
Dok
Pembakaran di Tanjung Balai Sumut. 

Taufik mengaku justru baru mengetahui adanya kerusuhan di Tanjung Balai pada Sabtu pagi setelah mendapat pemberitahuan melalui Whatsapp temannya.

"Jadi, salah besar kalau ada yang menyangka saya diamankan polisi karena yang menulis di Facebook sehingga warga yang di Tanjung Balai jadi rusuh. Saya baru posting tulisan di facebook Sabtu pukul 10.00. Sedang kejadian di Tanjung Balai itu Jumat malam," katanya.

Jaminan Istri
Selasa (2/8/2016) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, menjadi hari yang paling tak terlupakan bagi Taufik. Baru saja ia menghidupkan telepon genggam, 13 polisi berpakaian dinas dan bebas mendatangi kediamannya.

Rupanya, para polisi tersebut hendak membawanya ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

"Yah saya kaget, pagi-pagi saya sudah didatangi banyak polisi. Ada 13 polisi yang datang, tapi yang masuk dan cari-cari ke dalam kamar hanya beberapa. Lalu saya diberitahu soal tulisan di Facebook saya soal kejadian Tanjung Balai," katanya.

Handphone istri dan tablet milik anaknya ikut disita.

"Yah, anggota keluarga saat itu juga kaget," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Lantas, polisi membawa Taufik menggunakan mobil patroli ke Polda Metro Jaya, disaksikan istri, orangtua, dan Ketua RT setempat.

"Waktu polisi datang, menjelaskan, dan langsung membawa saya, saya nggak protes, nurut saja," ujarnya.

Ia menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya sejak Selasa pagi hingga menjelang malam. Ayahanda dan istrinya membesuk di sela pemeriksaan pada Selasa siang lantaran khawatir pada kondisi kesehatan Taufik.

Taufik pun sempat tertidur di meja pemeriksaan karena daya tahan tubuh dan kelelahan menjalani pemeriksaan.

Akhirnya, penyidik mengizinkan Taufik pulang atas dasar kemanusiaan setelah mengetahui kondisi kesehatan dan fisiknya itu.

Namun, ia dikenakan wajib lapor dua kali seminggu dengan jaminan sang istri.

"Istri saya sebenarnya masih syok, tapi dia bersedia jadi jaminan untuk saya," ujarnya.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Taufik menyatakan akan memenuhi setiap panggilan penyidik.

"Saya mengaku salah, makanya saya menyesal dan minta maaf waktu diperiksa itu. Kalau saya bisa tarik tulisan di Facebook itu, saya mau kok," ujarnya. (tribunnews.com/abdul qodir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas