Kecewa Pemerintah, Mantan Atlet Nasional Ini Buang Puluhan Medali ke Laut
"Belasan tahun saya menantikan jadi PNS, tapi semua itu omong kosong saja," kata Syafii.
Editor: Hasanudin Aco
"Kami itu wong ndesa (orang kampung), wong cilik lan wong rak berpendidikan. Tapi kami sudah bisa tidur di hotel mewah. Panggone joss tenan (tempatnya bagus betul, RED). Ana AC lan isa nonton pemandangan kota saka njero (ada AC dan dari kamar bisa menyaksikan pemandangan). Apalagi kami juga sudah merasakan naik pesawat. Kalau di luar negeri kami hanya berlatih dan beristirahat, jadi kami nggak bisa jalan-jalan," ungkapnya.
Sunardi berharap dia mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Nasib saya sama dengan Pak Syafii, uwis dilalekno (sudah dilupakan, RED). Harapannya sih kami diberi pensiunan atau pekerjaan yang layak. Pernah dijanjikan jadi PNS, tapi bohong. Apakah karena kami cuma berijazah SD. Masak kami harus berjuang lagi setelah merdeka. Doa kami, pemerintah memberikan pekerjaan layak," kata Sunardi.
Tahun 2009, Sunardi pernah mendapatkan bantuan uang Rp 75 juta dari Andi Mallarangeng yang saat itu menjabat sebagai Menpora RI.
"Saya masih bersyukur ada yang memperhatikan. Tapi sepatutnya kami diberi pekerjaan saja," ujar Sunardi.
Sunardi menjelaskan beberapa kemenangan yang diraihnya pada lomba dayung bersama Syafii. Di antaranya Kejuaraan tingkat internasional tahun 1983 di Hongkong memperoleh perunggu, Asean Games X di Seol, Korea Selatan tahun 1986 memperoleh perunggu, Kejuaraan internasional di Rumania tahun 1986 memperoleh perunggu, Kejuaraan internasional di Seoul, Korea Selatan tahun 1987 juara ketiga dan Kejuaraan internasional di Beijing tahun 1988 juara keempat.
Keduanya juga pecahkan rekor tercepat pada PON XI dan Seagames 1987. Juara I Seagames 1987 meraih medali emas. PON X raih perak, PON XI raih emas, PON XII raih emas dan PON XIII raih emas. (Tribunjateng/Put).