Kapolri Tak Segan Pidanakan Anggota Pelaku Kekerasan di Meranti
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan pihaknya tidak akan melindungi anggota Polres Meranti yang terbukti melakukan kekerasan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Lalu pelaku melakukan perlawanan dan dilakukan upaya kekerasan sampai akhirnya meninggal dunia kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD Meranti.
Warga kemudian protes dan mempertanyakan mengapa pelaku bisa sampai meninggal dunia.
Alhasil ratusan warga menggeruduk Polres Meranti.
Pihak DPRD meminta Kapolres mengusut sacara tuntas personel kepolisian yang melakukan penangkapan kepada Apri.
Kapolres sempat bertemu warga dan memberikan penjelasan, tapi tidak ada titik temu.
Massa kian banyak menggeruduk Polres Meranti.
Namun, pihak Polres tetap tidak menanggapi.
Akhirnya warga kesal dan terjadi pelemparan kayu serta batu ke arah Polres.
Atas aksi ini, polisi yang berjaga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.
Namun, massa tidak menghiraukan.
Lalu terdengar lagi tembakan dan satu warga meninggal dunia atas nama Isrusli.
Setelah peristiwa ini, Tito menegaskan kini kondisi di Meranti sudah kondusif.
Demi mengusut penyebab kemarahan warga yang tidak terima dengan kematian pelaku, Tito mengirim dua jenderal bintang dua ke Meranti.
"Saya kirim dua jenderal bintang dua untuk pengusutan ke Meranti, satu Asops dan satu Kadiv Propam bersama tim," katanya.
Selain itu, Kapoldanya pun diperintahkan Tito untuk turun langsung ke lapangan.
"Usut kenapa masyarakat marah? Dan mempertanyakan kok pelaku meninggal ditangan polisi. Apa benar dilakukan kekerasan pada pelaku, padahal pelaku tidak melawan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.