Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Butet, Mengajar Murid SD di Pelosok Tanah Air, dari Papua sampai Jember

Tahun 2007, Butet menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku berjudul "Sokola Rimba : Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba".

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Butet, Mengajar Murid SD di Pelosok Tanah Air, dari Papua sampai Jember
thejungleschool.wordpress
Butet Manurung (kanan) saat mengajari anak-anak rimba. 

‎Dia mengatakan, di sebuah Desa di Asmat, Papua hanya ada satu murid yang bisa membaca dan murid itu adalah migran, bukan asli papua.

Menurutnya, di Papua, anak-anak lebih senang bermain.

"Di Papua‎ ada satu desa di Asmat, ini yang bisa baca hanya satu murid, ini pun Migran. Sementara murid yang lain lebih senang jumpalitan di sungai, naik-naik pohon. Yah begitu keadaan di lapangan yang saya temui," seloroh Butet.

‎Butet yang mengaku jago naik motor trail ini juga berbagi cerita soal ada suatu Suku di Sulsel, yakni Suku Kajang yang mereka menggunakan pakaian hitam-hitam sebagai lambang kesederhanaan.

Butet sangat menyayangkan saat anak-anak dari Suku ini tidak bisa bersekolah hanya karena mereka harus menggunakan segaram putih merah dan tidak boleh menggunakan pakaian hitam-hitam.

"Mereka mau sekolah, tapi pihak sekolah tetap mengharuskan pakai putih merah. Lalu mereka tidak bisa sekolah, ini kan kasihan. Hanya karena aturan," terangnya.

Butet menambahkan ia bersama teman-temannya kini tengah fokus mengajar di wilayah Jember, Jawa timur sejak Januari 2016 lalu.

Berita Rekomendasi

Menurutnya di wilayah Jember ternyata banyak yang masih buta huruf.

"Di Jember ternyata buta huruf masih tinggi, silahkan teman-teman relawan yang mau gabung bersama kami di Jember," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas