Dibentak dan Hampir Dilempar Mikrofon oleh AM Fatwa, Ini Kicauan Fahri Hamzah
'Tapi dalam agama, orang tua kandung kita pun tak boleh ditaati kalau ia menentang kebenaran Tuhan. Hormat tetap.' kicau Fahri.
Editor: Rendy Sadikin
Saya termasuk yang memilih benar daripada menang..terserah apa kata orang..
Jadi kebenaran itu harus bebas dari rasa sungkan dan sopan santun.
Tetapi kita dituntun untuk hormat kepada umur orang karena di sana ada jarak Yg mungkin kita tidak paham..
Hal itu resiprokal sifatnya: Yg muda hormat Yg tua dan sebaliknya.
Tapi hak orang tua untuk dihormati memang lebih banyak dalam budaya kita. Saya terima.
Tapi dalam agama, orang tua kandung kita pun tak boleh ditaati kalau ia menentang kebenaran Tuhan. Hormat tetap.
Jadi ini soal benar, Yang kita tidak boleh terbiasa kompromi dengan deviasi-nya.
Kita tidak akan bisa menjadi bangsa besar sampai kebenaran kita cintai melebihi diri sendiri.
Kita bisa hidup, berputar-putar dan jalan di tempat. Tapi kita takkan bisa mencipta kemajuan.
Maafkan saya jika gaya saya ada Yg tidak suka. Tapi buat saya itulah bunga dan warna warni kehidupan.
Dada saya lapang untuk minta maaf kalau saya salah. Tapi jangan suruh saya mengaku salah padahal memegang kebenaran.
Dulu ini semua saya tanggung Sendiri. Tapi sekarang saya punya anak dan Isteri.
Mereka juga harus terbiasa menanggung resiko hidup untuk menjalani kebenaran.
Sebab jika tidak keluarga pun bisa bermusuhan.