Kasus Kebakaran Hutan Bisa Dibuka Lagi, Jadi Perhatian Kapolri
Kasus kebakaran hutan dan lahan yang sudah dihentikan penyidikannya oleh pihak kepolisian bisa dibuka kembali.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
Zulkarnain juga menjelaskan secara singkat program kerjanya sebagai Kapolda Riau pengganti Brigjen Supriyanto. Zulkarnain akan mengedukasi masyarakat dan perusahaan di Riau mengenai pelarangan pembakaran hutan.
Ia mendapat pesan khusus dari Kapolri mengenai penanganan kasus kebakaran hutan di Riau. Jabatan Zulkarnain menjadi taruhannya.
"Pesan beliau jangan ada kebakaran. Kalau ada kebakaran dan tidak ada upaya, dicopot," kata dia.
Zulkarnain sebelumnya menjabat Kapolda Maluku Utara itu. Dia menggantikan Brigjen Supriyanto yang dimutasi menjadi Inspektur Wilayah II Inspektorat Pengawas Umum Polri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan penarikan Supriyanto ke Mabes Polri agar bisa mendalami ilmu terkait reserse, termasuk kebakaran hutan dan lahan yang belakangan dihadapinya selama di Riau.
"Permasalahan di Riau ini banyak permasalahan keresersean, masalah penyidikan, kemudian pemberian SP3 (penghentian penyidikan) itu dasarnya apa," ujar Tito di Mabes Polri.
Masalah kebakaran hutan di Riau, Tito menganggap tak cukup diserahkan kepada penyidik.
"Saya menganggap beliau perlu mendalami kembali ilmu-ilmu reserse karena masalah kebakaran hutan, kejahatan-kejahatan lingkungan, itu memerlukan kemampuan-kemampuan tersendiri," kata Tito.
Tito mengatakan, SP3 yang diterbitkan Polda Riau pada kasus kebakaran hutan, sampai kemarin masih menjadi dikaji oleh tim dari Mabes Polri.
Berdasarkan pemeriksaan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri yang terjun langsung melihat proses penyidikan hingga penghentian perkara, tidak ada pelanggaran prosedur. "Tapi saya minta Bareskrim untuk melakukan pendalaman kembali," kata Tito.
Tito juga mengatakan, alasannya memindahkan Zulkarnain ke Riau. Menurutnya, Zulkarnain tak menimbulkan banyak kontroversi selama di Maluku Utara.
"Di Maluku Utara bisa memimpin dengan baik. Tidak banyak gejolak berarti selama kepemimpinan beliau. Oleh karena itu, Pak Zulkarnain saya beri reward," kata Tito.