Ahok: Sayang Sekali Kalau Jakarta Rusak Gara-gara Pilgub
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berharap Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 tak memecah belah warga.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berharap Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 tak memecah belah warga.
Ahok mengenakan peci, koko putih, pakaian khas betawi, sadariah, saat menghadiri acara peringatan hari santri dan deklarasi Pemilihan Gubernur Jakarta damai.
Turut hadir tokoh-tokoh Islam, Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Masdar Farid Mas'udi, dan Koordinator Relawan Nusantara Muhammad Taufiq Damas.
Saat menyampaikan sambutan, sesuai tema acara Pilgub damai, Ahok berharap jalannya Pilkada tak memecah belah antar umat beragama. Apalagi, hingga merusak fasilitas umum.
"Kita sudah bangun Jakarta dengan kerja keras. Sayang sekali kalau Jakarta rusak gara-gara Pilgub," Ahok di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Ahok sempat menyampaikan, tak pernah bermaksud menyinggung kerukunan umat beragama.
Hanya saja, apa yang disampaikannya disalahpahami, sehingga pelbagai pihak menanggapi negatif.
"Banyak hal gara-gara Pilgub jadi sensitif. Yang pasti, saya berharap jangan salah paham," ucap Ahok.
Menutup kata sambutannya, Ahok meminta para santri mendoakannya agar tetap amanah menjalani sisa-sisa masa jabatannya, hingga Oktober 2017.
"Saya butuh masukan dan dukungan. Terutama doa dari ibu-ibu dan anak yatim, supaya saya tetap amanah," tutup Ahok.