Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Sandera WNI Dibebaskan Perompak Somalia, Ini Identitas Mereka

Sebanyak 29 ABK kapal Naham 3 dibajak oleh perompak Somalia di sekitar perairan Seychelles pada tanggal 26 Maret 2012.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 4 Sandera WNI Dibebaskan Perompak Somalia, Ini Identitas Mereka
boston.com
Kapal MV Faina bermuatan Tank dan senjata yang dibajak di Somalia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, empat warga negara Indonesia yang menjadi sandera perompak di Somalia telah dibebaskan.

Keempat anak buah kapal itu menjadi sandera sejak 26 Maret 2012.

Keempat WNI itu antara lain Sudirman (24) asal Medan, Sumatera Utara; Supardi (34) asal Cirebon, Jawa Barat; Adi Manurung (32) asal Medan, Sumatera Utara; Elson Pesireron (32) asal Seram, Ambon.

"Empat ABK merupakan bagian dari 26 sandera yang dibebaskan," kata Retno di kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Retno menuturkan empat orang ABK tersebut bekerja pada kapal Naham 3. Kapal ikan itu, kata dia, milik Taiwan yang dioperasikan oleh perusahaan Oman.

Kemarin, Minggu (23/10/2016) pukul 21.00 WIB, lanjut Retno, keempat sandera bersama 22 sandera lain telah mendarat di bandara Nairobi.

"Keempat sandera dijemput oleh Duta Besar RI di Nairobi dan Tim Kemenlu yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal," ucap Retno.

BERITA REKOMENDASI

Sebanyak 29 ABK kapal Naham 3 dibajak oleh perompak Somalia di sekitar perairan Seychelles pada tanggal 26 Maret 2012.

Kapten kapal meninggal saat pembajakan terjadi. Dua sandera lain meninggal pada tahun 2014.

"Dari dua sandera itu salah satunya adalah WNI bernama Nasirin asal Cirebon, Jawa Barat, karena sakit Malaria," ujar Retno.

Retno menjelaskan 26 ABK terdiri dari warga negara Filipina, Indonesia, Kamboja, Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam.

Mewakili pemerintah, Retno mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu proses pembebasan sandera.


Terima kasih secara khusus diberikan kepada Kepala Badan Intelijen Negara, LSM dan organisasi nirlaba internasional, serta dukungan PBB. (Lutfy Mairizal Putra)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas