Cara Ngilangin Sial Pada Bangunan Posisi Tusuk Sate Ala Ahok
"Pajaknya bagaimana? Pajaknya kalau cuman brand-nya logo, nggak usah bayar. Kalau terima pajak bagaimana? Kita bagi 70-30 (persen)."
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) punya tips mengganti kesialan menjadi sebuah keuntungan pada bangunan yang berada di posisi "tusuk sate."
Hal tersebut dinyatakan Gubernur Ahok dalam acara penandatanganan kerja sama pembangunan air mancur Bundanran Hotel Indonesia, di Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Meredeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).
Ahok menjelaskan, bahwa pamasangan layar LED berukuran relatif besar di gedung yang menempati posisi "tusuk sate" akan mengganti kesialan menjadi keuntungan.
Menurutnya layar LED tersebut dapat berfungsi sebagai papan iklan digital yang bisa menghasilkan keuntungan.
"Kami juga berharap semua gedung bapak-ibu yang dulu tusuk sate dibilang sial, sekarang tusuk sate untung pak. Sekarang bapak pasang saja LED yang besar," kata Ahok.
"Pajaknya bagaimana? Pajaknya kalau cuman brand-nya logo, nggak usah bayar. Kalau terima pajak bagaimana? Kita bagi 70-30 (persen), tujuh puluh buat bapak yang pasang," tutur Ahok.
"Jadi bapak ibu yang punya gedung, otomatis sekarang menjadi perusahaan iklan. Kalau dulu kan yang punya gedung kan mesti memanfaatkan perusahaan iklan. Sekarang tidak, yang punya gedung langsung bisa terima iklan," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, menurut kepercayaan sebagian masyarakat Indonesia, bangunan yang berposisi sebagai penutup persimpangan jalan (tusuk sate), sering mendapat kesialan. (*)