ABG Ini Dijanjikan Jadi Model Tenar, Disuruh Telanjang Saat Pemotretan, Fotonya Beredar di Internet
Alih-alih menjadi terkenal, model yang masih meniti karier rawan mengalami pelecehan serta foto yang diambil rentan disalahgunakan.
Editor: Hasanudin Aco
"Ada yang bilang model kok item,hidungnya pesek, ketiaknya aneh atau apa gitu yang nyerang secara fisik. Awalnya sih sempat marah tapi sekarang sudah biasa," sebutnya, Selasa (18/102016).
Gadis yang bercita-cita menjadi model profesional tersebut mengaku sering dijadikan model saat hunting bersama.
"Kalau saya kan belum ada pengalaman jadi enggak dibayar. Biasanya saya minta file-ya untuk diunggah di medsos. Kadang kadang fotografernya yang tag foto saya. Bangga sih apalagi kalau ada yang komen cantik," jelasnya sambil tersenyum.
Dia mengaku selama menjadi model pemula dia tidak pernah diilecehkan secara fisik.
“Paling ada yang kirim pesan. Kenalan atau minta yang aneh aneh tapi saya jarang nanggapin. Orang iseng," ucapnya.
Sementara itu Manggih Bumi Bagus, salah satu fotografer di Banyuwangi mengaku sering mengadakan hunting bareng dengan beberapa fotografer di komunitas dan melibatkan model-model yang masih rekan-rekannya sendiri.
"Mereka tidak dibayar. Karena mereka juga mengasah kemampuan jadi model karena biasanya masih baru-baru. Ada yang masih sekolah SMP atau SMA," jelasnya.
Untuk pakaian yang digunakan, lelaki yang akrab dipanggil Bagus tersebut mempersilakan modelnya untuk membawa kostum sendiri asalkan sesuai dengan tema yang ditentukan. "Biasanya mereka minta filenya dan kami akan berikan," jelasnya.
Namun Bagus tidak menampik jika ada beberapa rekannya ada yang memotret model perempuan yang masih bersekolah dengan pakaian seksi bahkan telanjang.
"Saya sempat dengar dan sempat diajak juga.Tapi kalau saya sendiri tidak mau apalagi kalau mereka masih sekolah walaupun saya dibayar tetap nolak. Kedepannya nggak baik kalau orang tuanya enggak terima bisa ribet. Mending foto prewed. Kalau untuk model paling ya hanya baju kasual seperti celana pendek atau kaos enggak sampai terbuka-terbuka yang berlebihan," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Budi setyo Alam, ketua komunitas fotografer AOS Banyuwangi menyebutkan, komunitasnya melakukan sosialisasi terkait dunia fotografi di sekolah-sekolah di program "AOS go to school".
Lelaki lajang tersebut mengatakan kegiatan tersebut bukan hanya sekedar mengajarkan tekhnik teknik fotografi ke para siswa tapi juga etika termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat pemotretan.
"Di kalangan pelajar yang namanya fotografer masih dianggap ya hanya motret model. Padahal masih banyak obyek lain seperti produk, human interest, landscape atau pemandangan termasuk juga foto macro," jelasnya.
Bahkan saat pelatihan tersebut tidak jarang para siswa yang minta difoto dan menyatakan diri ingin menjadi model.