Komentar Antasari Azhar Soal Konflik SBY-Jokowi dan Rencana Buka Kasus
Antasari Azhar jelang kebebasannya berharap tidak 'diseret-seret' ke dalam konflik politik yang berkembang saat ini.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar jelang kebebasannya berharap tidak 'diseret-seret' ke dalam konflik politik yang berkembang saat ini.
Antasari, saat ditemui di Lapas Tangerang, mengaku sudah ikhlas terhadap apa telah yang menimpanya.
Hal ini disampaikannya, menyusul perkembangan isu dan spekulasi di luar lembaga pemasyarakatan.
Misalnya, tentang kurang harmonisnya hubungan antara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo, terkait aktor politik unjuk rasa besar 4 November 2016.
Dan, bisa saja Antasari didorong untuk membuka tabir di balik rekayasa kasus yang menimpanya, hingga membuka informasi kaitannya dengan mantan Presiden SBY.
Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar divonis terbukti bersalah dan dipidana penjara selama 18 tahun atas kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, pada Maret 2009.
Antasari Azhar sudah meninggalkan Lapas Klas I Tangerang pada Kamis hari ini setelah mendapat Pembebasan Bersyarat (PB) pasca-menjalani 2/3 masa hukuman.
Ia telah menjalani hukuman penjara murni 7 tahun 6 bulan dan mendapatkan potongan masa hukuman atau remisi 53 bulan selama 53 bulan 20 hari.
Ia menyatakan, untuk sementara waktu atau selama tiga bulan pertama akan istirahat di rumah sebelum menentukan jalan hidup.
Jalan hidup Antasari selanjutnya akan ditentukan setelah menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci, pada Januari 2017.(*)