Pohon Sagu Cocok Ditanam di Lahan Gambut
Makin basah tanahnya, justru sagu akan tumbuh semakin subur dan tidak akan mati.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bencana kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2015 lalu, merusak hingga 2,6 juta hektar lahan yang dimana 35% nya adalah lahan gambut.
Badan Restorasi Gambut (BRG) memperkirakan, butuh Rp10 triliun untuk merestorasi lahan gambut tersebut dalam lima tahun ke depan.
Salah satu langkah restorasi ini adalah dengan menanami kembali lahan gambut.
“Tanaman yang cocok untuk lahan gambut salah satunya sagu. Sagu sangat cocok buat gambut karena senang tumbuh di tanah basah dan air. Sagu dapat tumbuh di genangan air,” kata Nazir Foead, Kepala BRG, Senin (29/11) di Jakarta.
Penggunaan tanaman sagu untuk memulihkan lahan gambut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016, yang menjadi dasar pembentukan BRG.
Menurut Nazir, semakin basah tanahnya, justru sagu akan tumbuh semakin subur dan tidak akan mati.
Budidaya tanaman sagu membawa dampak yang sangat positif, karena secara ekologis, sagu memiliki kemampuan untuk menyimpan air.
Dia menjelaskan, pohon sagu memang termasuk investasi jangka panjang karena berusia delapan tahun baru ditebang dan diambil patinya.
Hebatnya, saat sagu ditebang, anak atau bibitnya tumbuh sendiri, seperti pisang.
Lahan gambut adalah lahan yang terutama terbentuk di lahan basah dan memiliki jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa – sisa pepohonan yang setengah membusuk oleh genangan air sehingga memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Sebagian besar lahan gambut masih berupa hutan yang menjadi habitat tumbuhan dan satwa langka.
Lahan gambut bisa ditemukan di hampir semua negara, mulai dari iklim kutub, sub tropis hingga tropis.
Asia Tenggara sendiri memiliki lahan gambut tropis terluas di dunia yaitu sekitar 60% dari total area gambut tropis di dunia atau sekitar 27 juta hektar dan sekitar 83% - nya terdapat di Indonesia, yang sebagian besar tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Tanah gambut memiliki kemampuan menyimpan air hingga berkali-kali lipat dari bobotnya. Oleh karena itu perannya sangat penting dalam hidrologi, seperti mengendalikan banjir saat musim hujan dan mengeluarkan cadangan air saat kemarau panjang.
Kerusakan yang terjadi pada lahan gambut bisa menyebabkan bencana bagi daerah sekitarnya.