Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisioner KPI Bantah Sebut Ketidakhadiran Agus-Sylvi Bikin Acara Debat Bagai Sayur Tanpa Garam

"Saya meminta untuk dilakukan koreksi dan klarifikasi secara terbuka bahwa telah terjadi kesalahan kutip."

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Komisioner KPI Bantah Sebut Ketidakhadiran Agus-Sylvi Bikin Acara Debat Bagai Sayur Tanpa Garam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bersama Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat melakukan debat pada acara Rosi dan kandidat pemimpin Jakarta di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (15/12/2016). Acara yang diselenggarakan oleh Kompas TV tersebut untuk memberi kesempatan para kandidat pemimpin Jakarta menyampaikan Visi dan Misi serta pandangannya mengenai Ibukota. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hardly Stefano, Komisioner KPI Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut bahwa ketidakhadiran Agus-Sylvi membuat debat cagub serasa sayur tanpa garam.

Pernyataan tersebut dikutip Tribunnews.com dalam berita yang berjudul Tim Sukses Anies-Sandi: Argumen Debat Tidak Penting Itu Tidak Masuk Akal

"Kalimat tersebut bukan berasal dari saya, namun dari narsum lainnya. Hal ini bisa di cek dengan mendengarkan rekaman acara. Mungkin Radio Elshinta sebagai host memiliki rekamannya, juga beberapa media elektronik lainnya yang melakukan rekaman baik audio maupun audio-visual," ujar Hardly dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Minggu (18/12/2016).

Menurutnya, kutipan tersebut jelas missleading, karena sebagai lembaga negara independen, KPI tidak boleh memberikan statement tendensius semacam itu.

"Sekali lagi saya sangat keberatan dengan pemberitaan tribunnews tersebut, dan meminta untuk dilakukan koreksi dan klarifikasi secara terbuka bahwa telah terjadi kesalahan kutip."

Klarifikasi di atas, menurut Hardly, diperlukan agar tidak publik tidak salah menilai posisinya secara pribadi selaku komisioner KPI maupun KPI secara kelembagaan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas