ISIS 'Kuasai' Penggunaan Aplikasi Telegram untuk Komunikasi dengan Calon Pengantin
Pasukan antiteror di dunia, termasuk di Indonesia menemukan bahwa pendukung ISIS berbagi pesan pada aplikasi bernama Telegram.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah sudah berapa kali aksi terorisme terjadi di dunia sepanjang tahun 2016.
Terakhir dunia mencatat aksi teroirisme dalam serangan truk di pasar Natal, Berlin yang dilakukan ISIS.
Sedangkan di Indonesia, Tim Densus 88 Antiteror berhasil menangkap empat terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Minggu (25/12/2016).
Pasukan antiteror di dunia, termasuk di Indonesia menemukan bahwa pendukung ISIS berbagi pesan pada aplikasi bernama Telegram.
Paling tidak pada Selasa (13/12/2016), Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengungkap anggota Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, menyebarkan ajaran merakit bom melalui aplikasi Telegram.
Melalui aplikasi Telegram pimpinan ISIS menyerukan perintah kepada relawan untuk liburan atau melakukan aksi sebagai "pengantin" aksi bom bunuh diri.
Berdasarkan catatan IbTimes, Senin (26/12/2016), penggunaan aplikasi pesan terenkripsi Telegram oleh ISIS dan para jaringannya telah mencapai rekor tertinggi.
Aplikasi twitter, Facebook, WhatsApp yang terlalu mudah dilacak oleh aparat keamanan telah ditinggalkan ISIS dan pendukungnya.
Mereka bermigrasi ke aplikasi Telegram dengan enkripsi yang sulit ditembus.
Dalam minggu-minggu menjelang Natal, sebelum serangan Berlin, pada tanggal 19 Desember, satu pesan dalam jaringan ISIS dalam saluran bersama pesan Telegram, menyerukan relawan untuk melakukan aksi serangan pembunuhan.
"Natal, Hanukkah, dan hari tahun baru sudah di depan mata," pesan yang dikirim pada 6 Desember, seperti dilaporkan kepada Washington Post.
"Jadi, mari kita mempersiapkan hadiah untuk kera/babi kotor."
Pada hari Jumat (23/12/2016), ISIS pun merilis video, yang menunjukkan kepala tersangka Anis Amri, yang tewas dalam baku tembak di Milan, yang sudah mengucapkan sumpah setia ke ISIS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.