Tweet Ketua Umum Partai Demokrat SBY Jelang Tahun Baru 2017
Tahun baru 2017 tinggal beberapa jam lagi. Setiap orang pasti punya harapan, keinginan dan tentu saja resolusi di tahun yang baru nanti.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun baru 2017 tinggal beberapa jam lagi. Setiap orang pasti punya harapan, keinginan dan tentu saja resolusi di tahun yang baru nanti.
Tak terkecuali Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lewat akun twitter-nya, SBY menuangkan harapan dan keinginannya di tahun 2017 mendatang.
Berikut harapan SBY seperti dikutip Tribunnews lewat akun twitternya.
Hari ini kita berada di akhir tahun 2016. Insya Allah, esok akan kita masuki tahun baru 2017. Semoga tahun baru ini membawa berkah.
Tahun 2016 amat dinamis & penuh tantangan, baik bagi dunia maupun Indonesia. Mari kita petik pelajarannya, agar tahun 2017 lebih baik.
Tahun ini Indonesia diuji, dari soal politik & demokrasi, ke ekonomi & kesejahteraan rakyat, hingga ke kerukunan & harmoni sosial.
Negara & pemerintah diuji, penegak hukum diuji, media massa & media sosial diuji, pemuka agama diuji, rakyat diuji & Presiden pun diuji.
Umat Kristiani baru merayakan Natal; semoga kedamaian, kebahagiaan, rasa kasih & persaudaraan dgn sesama, selalu bersemi dlm hati.
Saya yakin saudara-saudara kita umat Kristiani juga punya harapan & cita-cita mulia ~ Indonesia makin damai, rukun & sejahtera.
Umat Islam juga peringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mari kita contoh Rasulullah ~ Islam bawa keteduhan & rahmat bagi semesta alam.
Menghadapi ujian kehidupan ~ maraknya fitnah, intrik & adu domba ~ umat Islam mesti bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah.
Ingat 4 sifat mulia Nabi Muhammad ~ sidiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas).
Mari kita didik diri kita utk senantiasa benar & dapat dipercaya dlm ucapan & tindakan, sehingga terbebas dari dosa fitnah & kebohongan.
Mari senantiasa berpikir & bertindak cerdas & sampaikan sesuatu dgn jujur, tepat & benar, agar persoalan selesai dan tidak makin buruk.