Benarkah Menteri Pertahanan RI Bolehkan ISIS Ikut Latihan Bela Negara?
Yang terakhir, kelompok ISIS bahkan berencana mengebom Paspampres dengan bom panci yang berhasil digagalkan polisi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ISIS bisa mengikuti latihan bela negara?
Demikian pertanyaan publik atas pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang katanya menyebut ISIS bisa mengikuti latihan bela negara.
Apalagi selama ini jelas-jelas ISIS dikenal sebagai organisasi teroris yang juga kabarnya mulai masuk Indonesia.
Baca: Simpan Gambar ISIS di Handphone, Delapan WNI Ditolak Masuk ke Singapura
Peneliti terorisme UI Ridlwan Habib, mengatakan pernyataan Menhan kurang tepat.
"Organisasi ISIS jelas anti negara. Mereka hanya berbaiat pada 1 pemimpin yakni Khilafah Al Baghdadi jadi jelas tidak mengakui NKRI dan Pancasila, " ujar Ridlwan kepada Tribunnews.com, Jumat (13/1/2017).
Belum lagi ISIS berulangkali meneror Indonesia.
Baca: Menteri Pertahanan: Tidak Ada Larangan FPI Ikut Bela Negara
Yang terakhir, kelompok ISIS bahkan berencana mengebom Paspampres dengan bom panci yang berhasil digagalkan polisi.
Ditambah lagi kata Ridlwan, ISIS organisasi tertutup dan terlarang.
"Jadi sangat tidak mungkin seseorang mengaku ISIS lalu mendaftar sukarela latihan Bela Negara. Itu sangat tidak masuk akal, " kata alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Jadi benarkah pernyataan Menhan itu?
Ridlwan menduga Menhan salah dikutip oleh media.
"Barangkali maksud beliau adalah melakukan latihan bela negara seluas-luasnya agar anak muda kita tidak terjebak rayuan ISIS, " katanya.
Baca: Dandim Lebak Dicopot karena Latih Laskar FPI? Ini Penjelasan Menhan Ryamizard
Saat ini, lanjut Ridlwan, ISIS masih menjadi ancaman utama terorisme di Indonesia.
"PPATK dan Polri bahkan menemukan model pendanaan cyber yang dilakukan oleh kelompok ISIS, "ujarnya.
Ridlwan menilai pembentukan Badan Siber Nasional yang merupakan pengembangan dari Lemsaneg akan mempersempit gerak ISIS di dunia maya.
"Badan Siber bisa menekan upaya kelompok ISIS merekrut anggota melalui internet, juga bisa menghalangi upaya serangan cyber terorisme, " ujar Ridlwan Habib.