Juru Bicara FPI Dipolisikan, Rizieq Shihab: Rekayasa Luar Biasa
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab angkat bicara mengenai Jubir FPI Munarman yang dilaporkan oleh sejumlah tokoh di Polda Bali.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab angkat bicara mengenai Jubir FPI Munarman yang dilaporkan oleh sejumlah tokoh di Polda Bali.
"Munarman dibidik kira-kira apa yang bisa, beberapa bulan lalu wawancara dengan Kompas seputar kejadian di Serang di bulan Ramadan ada warung dipaksa tutup masyarakat karena ada aturan, media-media membicarakan," kata Rizieq saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR, Jakarta.
Munarman, kata Rizieq, mempertanyakan alasan penutupan warung di Serang menjadi besar.
Padahal, aturan warung tidak boleh buka di siang hari saat bulan ramadan merupakan aturan pemerintah setempat.
Rizieq mengatakan Munarman mencontohkan Bali dimana terdapat aturan rumah makan tidak boleh buka sembarangan dan bandara ditutup saat hari raya Nyepi.
Baca: Dianggap Hina Pecalang, Juru Bicara FPI Munarman Dilaporkan ke Polda Bali
"Karena keputusan pemerintah Bali kita hormati, umat Islam enggak protes, nah wawancara Munarman dikorek-korek kemudian beberapa orang Bali didorong polisi buat laporan," kata Rizieq.
"Munarman bilang kan ada aturan di Bali setiap Nyepi enggak ada rumah makan yang buka kalau buka didatangi pecalang, polisi mendorong pecalang, menyebut itu penghinaan terhadap pecalang, nah pecalang melapor. Ini rekayasa luar biasa," kata Rizieq.
Sementara, Munarman menganggap lucu dirinya dilaporkan ke Polda Bali.
"Dasar laporan saya di Polda Bali, anak semester 1 belajar hukum pidana belajar locus delikti tidak berwenang Polda Bali memeriksa laporan yang kejadian bukan di tempat kejadian dia. Ini apa. Ini lucu, ini bukti politik adu domba," kata Munarman.
Sebelumnya, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, dilaporkan ke Mapolda Bali oleh beberapa tokoh dan pemuka agama Islam di Bali.
Laporan ini terkait beredarnya video pertemuan antara pihak FPI dan pimpinan media televisi Kompas TV.
Ada pernyataan Munarman yang membuat masyarakat Bali terlebih umat Islam di Bali tersinggung karena tidak sesuai dengan fakta.
Pinisepuh Perguruan Sandi Murti, Ngurah Harta menyatakan, laporan ini atas beredarnya video yang merupakan fitnah dari pihak pimpinan FPI terkait polisi adat Bali (Pecalang).
Dalam pernyataannya membuat masyarakat marah dan mengganggu keutuhan bangsa.
"Ini merupakan fitnah yang meresahkan keutuhan bangsa," ujar pria yang akrab disapa Turah itu, Senin (16/1/2017). (fer/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.