Kebebasan Berpendapat Belum Diimbangi Pengetahuan Politik Secara Baik
Sikap-sikap radikalisme dan inteloran tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perubahan sistem politik ini.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, pasca-Orde Baru yang ditandai dengan tumbangnya rezim pemerintahan Presiden Soeharto sistem politik di Indonesia mengalami perubahan drastis dari waktu ke waktu hingga saat ini.
Salah satu sistem politik yang mengalami perubahan secara signifikan adalah kebebasan berpendapat dan demokrasi langsung.
Perubahan secara mendadak ini tidak diimbangi dengan pengetahuan politik masyarakat secara baik akibatnya masyarakat cenderung berpikir sempit dan dangkal.
"Pasca-rezim Presiden Soeharto tumbang banyak perubahan di bangsa ini. Salah satu yang menonjol kebebasan berpendapat dan demokrasi langsung. Inikan mendadak tidak diimbangi dengan pengetahuan politik masyarakat secara memadai akibatnya cenderung berpikir sempit dan dangkal", ucap Ramses dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/1/2017).
Sikap-sikap radikalisme dan inteloran tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perubahan sistem politik ini.
Kebebasan berpendapat, berkumpul dan kebebesan berdemokrasi membuat negara sulit mengendalikan secara penuh, paparnya.
Negara terlihat seperti lemah menghadapi radikalisme dan kelompok inteloran karena kebebasan terlanjur bebas di Indonesia pasca Orba.
"Era Orde Baru tidak ada radikalisme dan intoleran. Sikap-sikap seperti ini muncul dan berkembang biak pasca Orba karena ruang kebebasan terlanjur bebas di Indonesia", katanya.
Upaya penindakan lanjut Ramses yang dilakukan pemerintah seperti buah simalakama. Bertindak tegas dianggap berlebihan begipun ditindak lembut dianggap negara membela, akibatnya serba salah.
Untuk itu kata Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, dalam situasi seperti ini pemerintah sebaiknya perlu mengevaluasi dan mengidentifikasi secara komprehensif apa sesungguh yang terjadi di Indonesia terutama sikap radikalisme dan inteloran kelompok tersebut.
Evaluasi dan identifikasi pokok masalah ini menjadi penting sehingga pemerintah dapat mencari solusi yang tepat dengan tidak menimbulkan masalah baru.