Pengamat: Cuitan SBY di Twitter, Kritik Bernuansa Politik
Menurut Usep, pernyataan SBY tentang juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa bisa menimbulkan kegaduhan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) semestinya bisa ikut mengatasi penyebaran berita hoax maupun fitnah.
Menurut Usep, pernyataan SBY tentang juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa bisa menimbulkan kegaduhan yang dapat memperkeruh situasi politik nasional.
Usep menilai pernyataan Presiden RI keenam tersebut terkesan politis karena bisa dimaknai menuding pihak tertentu.
"Walaupun kalimatnya doa, ketika diunggah di medsos, tentu dapat dinilai sebagai kritik yang bernuansa politik sehingga netizen banyak bertanya, kritiknya ditujukan kepada siapa? Maksud politiknya apa, dalam rangka apa?" ujar Usep.
Menurut Usep, meskipun yang menjadi substansi pernyataan SBY adalah memerangi berita hoax, semestinya disampaikan dengan pernyataan yang lebih baik.
Caranya bisa dengan mengajak pemerintah, masyarakat, dan para kader partainya memerangi berita-berita bohong maupun fitnah. Bukan menyampaikannya dengan kata-kata demikian.
"Pemimpin-pemimpin bangsa, seperti Pak SBY dan tokoh lain, sebaiknya turun tangan mengatasi masalah ini dengan mewanti-wanti para pengikut khususnya dan bangsa, masyarakat pada umumnya, untuk sama-sama menjaga dan saling mengingatkan agar tidak terlibat dalam menyebarkan berita yang tidak jelas sumber dan faktanya. Tentu ini akan lebih adem rasanya," kata Usep.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.