Pidatonya Diduga Menistakan Agama, Megawati Dipolisikan Mantan Ketua FPI Jakarta Utara
Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin memastikan pelapor Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke polisi adalah mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Utara, Baharuzaman.
Bahar saat ini adalah Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama.
"Baharuzaman sudah lama tidak jadi Ketua FPI Jakarta Utara, sekarang dia di LSM," ujar Novel saat dikonfirmasi, Senin (24/1/2017).
Novel mengaku tak tahu menahu soal laporan Baharuzaman ke polisi. Menurut dia, laporan tersebut tidak mewakili FPI yang sebelumnya memang berniat melaporkan Megawati ke polisi.
"Soal laporan dia, melaporkan Megawati ke polisi, saya tidak tahu. FPI belum membuat laporan soal Megawati," kata Novel.
Megawati Soekarnoputri dilaporkan ke polisi karena terkait dua kalimat yang Megawati sampaikan di pidatonya di perayaan ulang tahun (ultah) PDIP ke-44.
Atas pernyataannya tersebut, Megawati Soekarnoputri dituding menistakan agama.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, pelapor adalah dari lembaga swadaya masyarakat Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman (51), dan telah membuat laporan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri
Pernyataan Megawati yang dianggap menodai agama adalah kalimat:
"Para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan diri mereka sebagai pembawa 'self fulfilling propechy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana. Padahal, notabene mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya."
Pimpinan FPI Rizieq Shihab sebelumnya beberapa kali mengatakan bahwa Megawati menodai agama. Bahkan, ia menyerukan kepada pengikutnya untuk bersama-sama melaporkan Presiden kelima RI tersebut.
Menurut Rizieq, Megawati telah menodai agama dalam ceramahnya saat peringatan HUT PDI Perjuangan ke-44 beberapa waktu lalu.
Rizieq mengaku telah menonton pidato Megawati hingga 10 kali sehingga meyakini pidato tersebut mengandung unsur penistaan agama dan bangsa.
Bantahan PDIP
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.