Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDIP: Daripada Ribut-ribut di Twitter Lebih Baik Urus Kasus Antasari

Andreas berbicara mengenai kemungkinan SBY bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Ia menilai Jokowi memiliki tujuan bila bertemu seseorang.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Politikus PDIP: Daripada Ribut-ribut di Twitter Lebih Baik Urus Kasus Antasari
Tribunnews.com/ Eri Komar Sinaga
Anggota Komisi I DPR RI Andreas Hugo Pareira diperiksa sebagai saksi untuk tersangka bekas Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari terkait pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2016) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar sempat menyinggung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait twitter.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mendukung usulan Antasari Azhar.

"Saya rasa betul, daripada ribut-ribut di Twitter, lebih baik urus hal-hal yang jelas seperti Pak Antasari yang sampai sekarang belum tuntas dari persoalan masa lalu," kata Andreas di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Andreas lalu berbicara mengenai kemungkinan SBY bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Ia menilai Jokowi memiliki tujuan bila bertemu seseorang.

"Pak Jokowi kan tahu kepada siapa bertemu dan siapa yang penting dia ketemu. Kalau enggak penting ngapain?" tanya Anggota Komisi I DPR itu.

Andreas mengaku tidak mengetahui kabar pertemuan terkait dengan sikap SBY yang mengkritik pemerintahan melalui twitter.

Berita Rekomendasi

Menurut Andreas, isi twitter tergantung dengan substansi.

"Kalau itu sebagai jalan masuk hanya untuk ketemu, jadi sorry saja, jadi kaya childish gitu, enggak pas dong. Donald trump juga pakai twitter untuk ini. Cuma substansinya kan apa? Kalau kita mengeluh dalam kapasitas seorang pemimpin lalu mengeluh di twitter, kan ngga juga," kata Andreas.

Sebelumnya, Antasari Azhar menyindir Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritik pemerintah kerap mengkritik pemerintahan lewat akun Twitter-nya.

Terbaru, SBY menyampaikan kegundahan hatinya atas maraknya penyebaran berita hoax atau palsu di tanah air lewat akun pribadinya.

Antasari mengungkapkan sebaiknya Ketua Umum Partai Demokrat itu, mengungkap kasus pembunuhan bos PT Rajawali, Nasrudin Zulkarnaen, yang menyeretnya ketimbang menghabiskan waktu untuk menyampaikan kegundahan di media sosial.

"Saya justru minta bantu SBY, kalau beliau ingin cuit-cuitan, bantu ungkap kasus saya. SBY bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya," kata Antasari kepada wartawan usai menghadiri HUT ke-70 Megawati Soekarnoputri di TIM, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2017).

SBY lewat akun Twitter resmi miliknya, tersebut sampai menyebut kondisi Indonesia saat ini telah dikuasai oleh oknum penyebar fitnah dan hoax.

"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang? *SBY*" tulis SBY dalam akun Twitter resmi miliknya @SBYudhoyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas