Hadiri Haul Tokoh Surabaya, Hasto Banggakan Semangat Jaga NKRI
Hasto yang didaulat memberikan sambutan mengaku bangga dengan masyarakat di Surabaya, khususnya para tokoh masyarakat dan ulama yang begitu gigih.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri Peringatan Haul ke-4 Ayahanda Moch Mochtar, H Moch Jupri, dan 2 tahun meninggalnya Ibunda, Hj Mukiyah.
Semasa hidupnya, Moch Jupri yang merupakan tokoh Surabaya banyak dikenang karena kebaikannya.
Sama seperti ayahandanya, Moch Mochtar yang kini memimpin Gerakan Rakyat Surabaya (GRS) juga diakui ketokohannya, di Surabaya.
Hal itu bisa dilihat dari masyarakat yang hadir dalam acara haul, yang mencapai 1.000 orang, di kawasan Bulak Banteng Kidul, Surabaya Utara, Jawa Timur, Minggu (29/1/2017).
Selain Hasto, hadir dalam acara tersebut anggota Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi dan sejumlah ulama dari Jawa Timur dan Madura, di antaranya Kyai Zainal Arifin dan Kyai Sofyan dan KH A'ad Ainurussalam.
Hasto yang didaulat memberikan sambutan mengaku bangga dengan masyarakat di Surabaya, khususnya para tokoh masyarakat dan ulama yang begitu gigih dalam menjaga NKRI.
"Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Itu artinya Indonesia untuk semuanya, buka untuk suku tertentu, bukan untuk agama tertentu. Semangat itu yang ditunjukkan Pak Mochtar, oleh para ulama di sini sehingga dengan penuh tekad dengan tegas menyatakan NKRI adalah harga mati," kata Hasto dalam sambutannya.
Hasto mengungkapkan, semangat persatuan sudah dicontohkan oleh para pendiri bangsa dimana Bung Karno dan para tokoh Islam saat itu dalam merumuskan Pancasila dan UUD 1945 berangkat dari kesadaran bahwa bangsa ini penuh dengan keragaman suku dan agama.
Namun kini, ada segelintir gerakan yang mencoba mengusik keberagaman dan berupaya membenturkan kelompok nasionalis dan kelompok Islam. Padahal, sejak masa perjuangan dan meraih kemerdekaan, para tokoh bangsa baik dari kalangan nasionalis dan kelompok Islam yang dikedepankan adalah persatuan.
Namun melihat bagaimana semangat para ulama dan tokoh masyarakat di Surabaya yang begitu kuat komitmennya dalam menjaga NKRI, Hasto meyakini adanya upaya membenturkan anak bangsa tidak akan berhasil.
Tidak lupa, Hasto dalam sambutannya juga menyampakan terimakasih karena doa dan dukungan dari tokoh masyarakat terhadap perjuangan menjaga bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan dan keragaman.
"Persahabatan di sini sangat menyenangkan, saya selalu didoakan untuk kuat dan berani dalam menjalankan tugas, berjuang demi kebenaran," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan bagaimana Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang akan terus berdiri kokoh menjaga keutuhan NKRI dan berada di garda terdepan dalam mensukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Presiden Jokowi selalu blusukan, sakit kepala beliau kalau tidak ketemu rakyat, sakit kepala kalau tidak berupaya mempercepat pembangunan. Dan dalam upaya itu, Ibu Mega selalu mengatakan, selalu berdiri kokoh menjaga pemerintahan Presiden Jokowi," tegasnya.