Jokowi dan SBY Bertemu Usai Pilkada Serentak 15 Februari
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disarankan bertemu dengan Presiden Joko Widodo usai pelaksanaan pilkada serentak 15 Februari 2017.
Editor: Dewi Agustina
"Mungkin waktunya (bertemu) sekarang tidak pas. Mungkin ini setelah Pilkada akan lebih pas. Tentu ada hitungannyalah," ujar Luhut.
Luhut memastikan bahwa pertemuan tersebut akan terlaksana tanpa melalui penghubung. Soal apa topik pembicaraan keduanya nanti, Luhut tidak bisa bicara banyak.
Namun, saat ini Presiden Jokowi sangat membutuhkan kondisi negara yang stabil dan damai karena tengah mati-matian menggenjot sektor ekonomi.
"Saya melihat (pertemuan Jokowi-SBY) hanya supaya tenang. Kalau tenang ya sudah, nanti yang mau menang (Pilkada) siapa pun silakan-silakan saja," ujar Luhut.
Presiden Jokowi sebelumnya berjanji akan meluangkan waktu untuk bertemu dengan SBY. Namun, hal itu menunggu permohonan bertemu dari SBY yang juga merupakan Presiden keenam RI tersebut.
"Kan saya sudah sampaikan bolak-balik, waktunya akan diatur, tetapi kalau ada permintaan," ujar Jokowi.
Baik-baik Saja
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menyatakan, hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam RI yang sekaligus Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sejauh ini baik-baik saja.
Didik menampik anggapan publik yang menilai komunikasi SBY dan Jokowi tengah memburuk.
Baca: Jokowi Buka Pintu jika Ada Permohonan SBY untuk Bertemu
"Komunikasi enggak ada masalah, tapi ini karena jadi perhatian publik jadi cukup menarik," ucap Didik.
"Karena kan beliau-beliau sama-sama Presiden RI, gesture dan sikap politik beliau bisa diterjemahkan menjadi berbeda," kata dia.
Ia meyakini Jokowi dan SBY merupakan dua negarawan yang bijak, sehingga bisa menyikapi situasi saat ini dengan bijak pula.
Ini termasuk dalam hal komunikasi politik.
Didik meyakini SBY dan Jokowi memiliki cara tersendiri mengatasi situasi saat komunikasi di antara keduanya dianggap merenggang.
"Masing-masing sedang baik-baik saja dan masing-masing pasti punya cara tersendiri untuk mengatasi situasi sekarang," tutur Didik. (kps/rio/wly)