Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Hormati Proses Hukum Siti Aisyah

Namun apa isi laporan tersebut, Wiranto mengaku tidak bisa menyebarluaskannya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indonesia Hormati Proses Hukum Siti Aisyah
Ist
Paspor Siti Aisyah yang ditangkap adalah benar warga negara Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengaku sudah mendapat laporan dari Badan Intelijen Negara (BIN), terkait Siti Aisyah, Warga Negara Indonesia yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong Nam di Malaysia.

Namun apa isi laporan tersebut, Wiranto mengaku tidak bisa menyebarluaskannya.

Ia juga enggan membeberkan, siapa Siti Aisyah, hingga bisa terlibat pembunuhan kerabat dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un itu.

"Laporan kan tidak untuk disebarluaskan. Tapi intinya bahwa kementerian luar negeri mendapatkan misi untuk menyelesaikan masalah itu," ujar Wiranto kepada wartawan di kantor Kementerian Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).

Siti Aisyah yang diketahui memegang paspor Indonesia yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Jakarta Barat itu, kasusnya kini tengah ditangani oleh Kementerian Luar Negri (Kemenlu).

Saat ini pihak Kemenlu, melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, tengah berusaha mengumpulkan informasi soal Siti Aisyah.

"Kita tunggu saja. Intinya Indonesia selalu menghormati hukum ya. Hukum di negara itu merupakan satu acuan yang tidak bisa kita ganggu gugat. Kita tunggu saja prosesnya," ujar Wiranto.

BERITA TERKAIT

Kim Jong Nam adalah putra tertua dari Kim Jong II, mantan pemimpin Korea Utara, dan merupakan ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kom Jong Un. Kom Jong Nam diketahui melarikan diri dari tanah airnya, dan diincar oleh pemerintahan Korea Utara untuk dibunuh.

Pada 13 Februari lalu, Kim Jong Nam meninggal, diduga karena dibunuh.

Siti Aisyah merupakan salah satu orang yang diamankan oleh otoritas keamanan Malaysia, karena diduga terlibat pembunuhan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas