Ikut Hajar Pengemudi yang Diamuk Massa, Polisi Ini Diperiksa Propam
Aksi kurang terpuji dan profesionalnya Bripda Afifat Agung dalam melakukan pengamanan itu dikarenakan dia tersulut emosi dengan perkataan si pengemudi
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membenarkan kejadian sebagaimana video yang menjadi viral di media sosial tentang pengendara mobil diamuk massa karena ugal-ugalan di Purbalingga, Jawa Tengah.
Diakui seorang anggota Polres Purbalingga, Bripda Afifat Agung Dwi Cahyono, justru ikut menghajar si pengemudi saat mengamankannya dari amukan massa.
Kini, polisi tersebut diperiksa petugas Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng karena dinilai tidak profesional dalam melindugi si pengemudi dari amukan massa.
"Akibat pengamanan oleh Bripda Afifat Agung yang tidak sempurna atau kurang profesional, yang bersangkutan juga dilakukan pemeriksaan oleh Propam," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Baca: Propam Periksa Perwira Polres Purbalingga Sampai Bintara
Menurut Rikwanto, aksi kurang terpuji dan profesionalnya Bripda Afifat Agung dalam melakukan pengamanan itu dikarenakan dia tersulut emosi dengan perkataan si pengemudi.
Rikwanto menjelaskan, kejadian bermula saat mobil Toyota Avanza putih yang dikemudikan Waskito Budi Utomo (22) melintas secara ugal-ugalan di Jalan Letnan Sudani, Purbalingga, pada Kamis, 2 Maret 2017, sekira pukul 11.30 WIB.
Mobil tersebut juga berhenti di tengah jalan pertigaan Gang Panca hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Saat itu, Bripda Afifat Agung dengan mengenakan seragam dinas sedang berada di sebuah kios diminta bantuannya oleh warga yang melihat kejadian tersebut.
Lantas, Bripda Afifat Agung bersama temannya Agung Lumaksono dengan sepeda motor menghampiri dan memerintahkan Waskito untuk menepikan mobilnya. Dia menegur pengemudi tersebut.
Namun, permintaan itu disambut dengan makian dan mata melotot. Bahkan, Waskito langsung tancap gas membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi dan zig-zag sehingga hampir menabrak pengendara sepeda motor dan truk tronton.
"Saat ditegur, Saudara Waskito ini malah memaki dengan bahasa-bahasa yang sangat kasar. Setelah ditegur kalau mobil tersebut telah menghalangi kendaraan lain, dia malah melarikan diri. Sehingga akhirnya dikejar oleh anggota kepolisian dan dibantu oleh rekannya orang-orang sipil," ujar Rikwanto.
Melihat hal itu, Bripda Afifat Agung bersama temannya mengejar mobil yang dikemudikan oleh Waskito.
Dan Waskito kembali beraksi dengan memutar-mutar mobilnya di tengah perempatan lampu merah Karang Kabur Jalan MT Haryono. Seketika warga beramai-ramai menghentikan laju mobil tersebut dan memaksa keluar Waskito dari mobilnya.
Dari rekaman video yang viral, Waskito terlihat hanya mengenakan celana pendek dan kaos dalam putih.
Lantas, warga yang kesal langsung memukul dan menendang kepala dan tubuh Waskito hingga berdarah. Sembari terduduk dan jonggok, Waskito memegangi kepalanya.
Melihat kejadian itu, Bripda Afifat Agung berupaya mengamankan Waskito dari amukan massa. Ia pun segera mengambil telepon genggamnya untuk meminta bantuab Kanitpatroli Satsabhara Polres Purbalingga, Aiptu Sutanto.
Tiba-tiba Waskito dari posisi jongkoknya meraih dan memegang kaki Bripda Afifat Agung diduga meminta ampun dan perlindungan.
Namun, Bripda Afifat Agung meresponnya dengan memukul Waskito. Lantas, Waskito bangkit dan berlari ke dalam mobil bagian jok depan. Bripda Afifat menghampiri Waskito.
Saat itu, seorang warga berteriak “awas (pengemudi) megang besi”. Mendegar itu, Bripda Afifat langsung memaksa keluar Waskito dari mobilnya dengan menjambak rambut.
Saat menginterogasi di depan sebuah kafe, Waskito dengan mata melotot dan nada suara tinggi mengatakan “mabok di atas”. Bripda Afifat kembali terpancing emosinya dan lagi memukul Waskito.
Selang beberapa menit datang mobil patroli Polsek Kutasari dan selanjutnya Waskito dibawa ke Polres Purbalingga untuk dilakukan pemeriksaan.
Seorang anggota Polres Purbalingga mengenal Waskito merupakan tetangganya. Lantas, Waskito yang mengalami pendarahan di hidung dan memar di wajah dibawa ke RS Harapan Ibu, Purbalingga, untuk mendapatkan pengobatan. Pihak keluarga juga dihubungi agar datang ke rumah sakit.
Orang tua Waskito mengakui anaknya mengalami depresi. Dan baru akhir-akhir ini Waskito belajar ilmu gaib.
Video kejadian ini sempat ramai dan menjadi viral di media sosial Facebook dengan judul “Purbalingga miki rame” dan di Youtube dengan judul “Nyetir mobil ugal-ugalan, pria mabok ini dihajar massa”.
Dalam pemeriksaan, saudara Waskito diduga meracau karena mengaku mabuk. Dan saat ini telah diproses dan dikembalikan ke keluarganya,"
"Kami harapkan masyarakat memahami isi video tersebut dengan segala keterbatasannya (Bripda Afifat Agung( memang tidak sempurna pengamanannya," tukas Rikwanto.