Istana Raja Salman Serasa Pindah ke Pulau Dewata
Jingga pagi Pantai Mengiat, Nusa Dua, Bali,menyambut hari-hari liburan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan keluarga.Kursi hingga TV dibawa dari Arab
Editor: Yulis Sulistyawan
"Jawaban Duta Besar waktu itu adalah laut Bali. Pemandangan laut yang beliau suka. Jadi, ya, laut sepertinya yang membuat Raja bisa betah di Bali. Itu yang harus dipertahankan Bali," kata Pastika.
Ekonomi bergulir
Kedatangan Raja Salman beserta keluarga dan menteri-menterinya membuat Pastika membayangkan perekonomian yang melaju karena kedatangan mereka.
Sekitar 1.000 kamar dipesan untuk enam hari dan 10 persennya untuk pemasukan pajak hotel dan restoran buat Kabupaten Badung. Ratusan kendaraan dan sopirnya disewa untuk rombongan berkeliling selama di Bali.
Dosen komunikasi Universitas Udayana, Ni Made Ras Amanda Gelgel, mengemukakan, kunjungan Raja Salman untuk menikmati keindahan Bali merupakan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Bali. "Ada semacam pengakuan," ucapnya.
Sukacita ini juga dirasakan dan disambut di sejumlah obyek wisata di sekitar kawasan Nusa Dua, seperti Pura Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana, Pura Taman Ayun, dan Pura Ulun Danu di Tabanan.
Pengelola obyek-obyek wisata itu terus bersih-bersih dengan harapan Raja Salman berkenan untuk jalan-jalan.
Direktur Operasional dan Development Garuda Wisnu Kencana Seno Andhikawanto mengatakan, sudah beberapa hari terakhir dirinya dan beberapa anggota staf bersiap diri menerima kunjungan Raja Salman dan rombongan.
"Kami selalu bersiap. Paling tidak sampai pukul 18.30 setiap harinya," kata Seno.
Optimisme juga muncul dari pengelola hotel dan restoran. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati mengatakan, dengan tingkat pengeluaran yang lebih tinggi daripada wisatawan Eropa, hingga 2.400 dollar AS (setara Rp 32 juta) per kepala, turis Timur Tengah bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali.
Optimisme bermunculan di sana-sini. Bahwa di masa men- datang akan semakin banyak wisatawan dari Arab Saudi ataupun negara kawasan Timur Tengah lainnya yang berkunjung ke "Pulau Dewata".
Bali memang mengandalkan pantai. Pantai Kuta, contohnya, dari masa ke masa tak pernah sepi. Akan tetapi, karakteristiknya berbeda dari Pantai Mengiat yang landai dan cocok untuk liburan tanpa hiruk-pikuk.
Jika memang laut adalah kepuasan Raja Salman dan membuatnya bahagia selama menikmati liburan di Pulau Dewata, mari buat mereka rindu untuk datang, datang, dan datang lagi. (KOMPAS/AYU SULISTYOWATI/MAHDI MUHAMMAD)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.