Kekuatan ISIS di Indonesia Belum Tentu Melemah Meski Bahrumsyah Tewas
selama ini kelompok teroris di Indonesia bisa bergerak tanpa komando dan terus mengembangkan sel-sel jaringannya.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyakini kekuatan kelompok teroris di Indonesia yang terafiliasi ISIS tak secara otomatis melemah kendati pentolan ISIS asal Indonesia di Suriah, Bahrumsyah, tewas.
Sebab, selama ini kelompok teroris di Indonesia bisa bergerak tanpa komando dan terus mengembangkan sel-sel jaringannya.
Demikian disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
"Kalau ancaman yang berkaitan dengan aksi kekerasan atau terorisme ini enggak langsung otomatis dikatakan itu sebagai hal yang melemahkan. Karena kita tahu, ada tokoh seperti Bahrun Naim, Bahrumsyah dan lainnya yang belum kami dapat kepastian secara riil kekuatan di sana," kata Boy.
"Sementara, kekuatan di sini dengan keberadaan mereka di luar saja tak bisa dipandang remeh. Seperti jaringan JAD (Jamaat Ansharut Daulah) yang terus mengembangkan selnya di sejumlah daerah," katanya.
Terlepas dari spekulasi tersebut, Polri belum dapat memastikan jika pentolan ISIS asal Indonesia yang tewas dalam serangan mobil pembawa bahan peledak di Palmyra adalah Bahrumsyah alias Abu Muhammad al-Indonesiy.
Polri masih melakukan penelusuran dengan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk memastikan informasi tersebut.
Media Strait Times memberitakan pentolan ISIS asal Indonesia, Bahrumsyah, tewas setelah mobil pembawa bahan peledak yang dkemudikannya meledak saat menuju unit Angkatan Darat Arab-Suriah di Palmyra pada Senin (13/3/2017).
Kantor berita resmi ISIS, Anmaq Agency, juga melansir informasi yang sama.
Namun, kelompok ISIS menyatakan serangan bom bunuh diri Bahrumsyah tersebut berhasil mengenai sasaran.