Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Ketua Komisi Dakwah MUI "Mencari Ilmu" Sampai Ke Negeri Cina

"Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". Begitu kutipan hadits dha'if atau bahkan maudhu' agar selalu menuntut ilmu.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Ketua Komisi Dakwah MUI
Dokumentasi KH Cholil Nafis
KH Cholil Nafis berdiri di atas prasasti pembangunan Masjid Islamic Center Wina di Austria. DOKUMENTASI KH CHOLIL NAFIS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- "Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". Begitu kutipan hadits dha'if atau bahkan maudhu' agar selalu menuntut ilmu.

Meskipun tak berarti merendahkan atau mengunggulkan negeri Cina. Saat masih kecil KH Dr Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, sering mendapat motivasi untuk terus menuntut ilmu seperti demikian.

"Walhamdulillah saya diberi kesempatan berkunjung ke beberapa kota di Cina," ucap KH Cholil Nafis berkisah kepada Tribunnews.com, Kamis (23/3/2017).

"Diantara yang bisa dipotret adalah umat muslim di Cina", kata KH Cholil Nafis.

Hari pertama ia mendarat di Bandara Beijing langsung berkunjung ke kantor Asosiasi Muslim Cina yang terletak di daerah Niujie.

Yaitu kawasan mayoritas penduduk muslim dan semua industri dan barang yang di jual sekitar itu halal.

Di Cina ada 700 asosiasi yang diantara adalah China Islamic Association (CIA).

Berita Rekomendasi

Abd Hakim Ma Jie sebagai perwakilan organisasi resmi warga muslim Cina menjelaskan umat muslim hidup menyebar di setiap wilayah di Cina.

Umat Islam umumnya tinggal di daerah-daerah yang berbatasan dengan Asia Tengah, Tibet dan Mongolia.

Konsentrasi tertinggi ditemukan di barat laut provinsi Xinjiang, Gansu dan Ningxi dengan populasi yang signifikan juga ditemukan di seluruh Yunnan provinsi di barat daya Cina dan Henanprovinsi di central Cina.

Jumlah umat muslim di Cina sekitar 23 juta yang dibimbing oleh 53 ribu imam yang tersebar di 39 ribu masjid. Imam-imam masjid itu mendapat lembinaan dan diangkat oleh CIA.

Perbedaan pemahaman agama tidak mengemuka karena semua dibawah bimbingan CIA.

"Meskipun kadang terjadi perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan," katanya.

Cara menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri menggunakan kombinasi antara hisab dan rukyah sekaligus melihat rukyah hilal di daerah terdekat. Fikih yang dianut adalah mazhab Hanafi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas