Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota DPRD Pasuruan dari PKS Masih Jalani Pemeriksaan Densus 88 di Bambu Apus

Di RSPA Bambu Apus, Nadir menjalani beberapa tes assesment dari petugas dinas sosial. Dia juga menjalani pemeriksaan petugas Densus 88.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
zoom-in Anggota DPRD Pasuruan dari PKS Masih Jalani Pemeriksaan Densus 88 di Bambu Apus
SURYA/HO
Foto kolase anggota DPRD Pasuruan, Jawa Timur Muhammad Nadir Umar saat diamankan Densus 88 di Terminal T2 Bandara Internasional Juanda, Sabtu (8/4/2017). Sebelumnya Muhammad Nadir Umar dideportasi dari Turki dan dicurigai terlibat dengan kelompok ISIS. SURYA/HO 

Berita ini telah mengalami ralat dari judul sebelumnya "DPRD Pasuruan Terduga ISIS Masih Jalani Pemeriksaan Densus 88 di Bambu Apus"

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD Pasuruan dari PKS, Muhammad Nadir Umar, dititipkan di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Handayani Kementerian Sosial, Bambu Apus, Jakarta Timur, pasca-diamankan Densus 88 Antiteror sepulang dideportasi otoritas Turki karena memasuki wilayah Suriah.

Di RSPA Bambu Apus, Nadir menjalani beberapa tes assesment dari petugas dinas sosial. Dia juga menjalani pemeriksaan petugas Densus 88.

"Iya, yang bersangkutan dari Pasuruan masih di tempat kami. Hanya satu orang yang dititipkan ke kami. Yang dari Bandung enggak ada," ujar Kepala RSPA Handayani Kemensos, Neneng Heryani, saat dihubungi, Senin (10/4/2017).

Neneng menjelaskan, Nadir dibawa petugas Densus 88 ke RSPA Handayani pada Sabtu malam, 8 April 2017.

"Karena dia baru datang malam Minggu, di kami dia baru di-assesment awal, diberikan kebutuhan pokok dan asrama tempat tinggal. Kemarin, petugas Densus 88 sudah mem-BAP (pemeriksaan) dia. Dan sekarang sedang assesment lagi dari kami dan nanti informasinya akan BAP Densus lagi," jelasnya.

Menurut Neneng, pihaknya sebatas menerima rujukan dari Densus 88. Jika pihak Densus 88 menyimpulkan Nadir terindikasi terkait dengan jaringan ISIS, maka akan diberikan rehabilitas kepadanya selama sekitar sebulan di RSPA Handayani.

Berita Rekomendasi

"Kalau tidak terindikasi, biasanya deportan Turki yang dibawa ke kami akan kami pulangkan," tukasnya.

Diberitakan, anggota DPRD Pasuruan Muhammad Nadir Umar dan aktivis LSM Forum Dakwah Nusantara (FDN), Budi Mastur, dijemput tim tim Densus 88 Antiteror Polri setiba di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Husein Sastranegara Bandung pada Sabtu, 8 April 2017, petang kemarin.

Keduanya baru saja dideportasi otoritas Turki lantaran berupaya memasuki perbatasan Suriah yang diketahui menjadi basis kelompok radikal ISIS.

"Anggota DPRD tersebut bukan ditangkap, mamun dijemput karena setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari pemerintah lain, seperti biasanya apabila ada FTF (Foreign Terrorist Fighter) yang dideportasi, diberitahukan ke Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, Minggu (9/4/2017).

Dari interogasi keduanya, diketahui keduanya berada di Turki selama enam hari sejak 1 April 2017. Namun, otoritas Turki mengetahui keduanya masuk ke wilayah Suriah dengan ikut rombongan relawan kemanusian Yayasan Quori Umah. Yayasan tersebut membawa misi pelanyaluran dana 20.000 Dollar Amerika Serikat untuk pengungsi di Turki dan Lebanon.

"Hasil interogasi keduanya, motivasinya untuk kedua WNI tersebut masuk ke wilayah Suriah dengan menggunakan cover relawan misi kemanusiaan, yang merupakan relawan dari Yayasan Qouri Umah," jelas Rikwanto.

Setelah melakukan perjalanan ke beberapa kota guna penyaluran bantuan, keduanya diamankan otoritas Turki karena masuk wilayah perbatasan Turki-Suriah.

"Setelah sampai di Istanbul, kemudian diketahui bahwa mereka telah memasuki daerah perbatasan dan kemudian diamankan oleh Imigrasi," jelas Rikwanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas