Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Presiden Ashraf Gani, Tidak Mau Konflik di Negaranya Terjadi di Indonesia

Namun, belum sempat kekayaan tersebut dieksplorasi, sudah terjadi pertikaian yang besar antara dua kelompok di negara itu.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pesan Presiden Ashraf Gani, Tidak Mau Konflik di Negaranya Terjadi di Indonesia
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuannya dengan FKUB di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Forum Kerukunan Umat Beragama ke Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017), Presiden bercerita bahwa Indonesia kerap mendapat pujian dari sejumlah kepala negara.

Sebab, Indonesia bisa hidup rukun dan damai meskipun penduduknya terdiri dari berbagai macam agama, suku dan golongan.

"Kita sudah 72 tahun (merdeka) juga tidak pernah ada masalah. Itu kekaguman yang diberikan negara lain terhadap kita," kata Jokowi.

Jokowi lalu menceritakan percakapannya dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani.

Jokowi mengatakan, Afganistan merupakan negara yang memiliki kekayaan luar biasa, mulai dari tambang emas hingga tambang gas dan minyak.

Namun, belum sempat kekayaan tersebut dieksplorasi, sudah terjadi pertikaian yang besar antara dua kelompok di negara itu.

"Akhirnya sekarang ada 40 faksi, 40 kelompok, yang sudah sangat sulit sekali untuk di rukunkan kembali," kata Jokowi.

Berita Rekomendasi

Menurut Jokowi, Presiden Ashraf Gani tidak mau konflik yang terjadi di negaranya juga terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu, Ashraf menitipkan pesan kepada Jokowi.

"Pesan beliau kepada kita, jaga betul yang namanya kerukunan dan persatuan itu. Jangan biarkan 250 juta lebih penduduk Indonesia ini berantem gara-gara 1000-2000 orang, jangan korbankan rakyat," ucap Jokowi.(Ihsanuddin)

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Jokowi: Jangan Biarkan 250 Juta Penduduk 'Berantem' karena 1000 Orang

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas