Kapolri Akui Pelaku Bom Kampung Melayu Berhasil Lolos dari Pencarian Densus 88
Keduanya telah dicari Densus 88 pasca-rekannya digerebek di waduk Jatiluhur Purwakarta pada Desember 2016 dan di Cicendo
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Syukri telah lama masuk radar pencarian Densus 88 Antiteror.
Keduanya telah dicari Densus 88 pasca-rekannya digerebek di waduk Jatiluhur Purwakarta pada Desember 2016 dan di Cicendo, Bandung, Jawa Barat pada Februari 2017. Tapi, keduanya lolos dari pencarian petugas hingga akhirnya berhasil melakukan serangan ke polisi di Kampung Melayu pada Rabu lalu.
"Namanya sempat masuk radar dan sebetulnya kedua oraang masuk dalam pencarian Densus 88. Tapi, mungkin karena mereka dari penglaman terdahulu dan mereka paham sistem komunikasi bisa dilakukan penyadapan dan lain-lain, sehingga mereka berusaha menghindari deteksi intelijen dan kemudian terjdilah periatiwa ini," kata Tito dalam keterangan pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).
Meski begitu, Tito memastikan jajaran kepolisian akan melakukan pencarian dan pengejaran terhadap sisa anggota JAD Bandung Raya yang terlibat serangan bom di Kampung Melayu.
Dua ledakan bom bunuh di sekitar halte TransJakarta Terminal Kampung Melayu, Jaktim, pada Rabu (24/5/2017) malam, menargetkan polisi yang tengah melakukan pengamanan pawai obor memyambut Ramadan dari kelompok masyarakat.
Akibat serangan tersebut, tiga polisi tewas. Selain itu, enam polisi dan lima warga sipil mengalami luka-luka.