Berusaha Selamatkan Polisi, Tak Disangka Ledakan Kedua Menimpa Agung
Nugroho Agung Laksono (18) mengisahkan kembali tragedi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nugroho Agung Laksono (18) mengisahkan kembali tragedi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu malam lalu.
Agung tengah rehat sejenak, dari aktivitasnya menyopir angkutan umum. Ia memarkirkan kendaraannya, tak jauh dari toilet umum terimal Kampung Melayu. Sopir Kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan ini, turun dari mobil.
Tak disangka terdengar ledakan dari arah toilet umum. Agung terkejut, tapi berusaha menolong korban luka-luka, berlumuran darah, akibat bom bunuh diri sekitar pukul 21.00 WIB. Terutama, para aparat kepolisian yang tengah duduk tak jauh dari lokasi kejadian.
Ia berusaha menolong seorang polisi yang terkapar di atas trotoar, dan seorang polisi yang tergeletak di jalanan. Saat hendak menghampiri, tak jauh dari Halte Transjakarta Kampung Melayu ledakan kedua terjadi.
"Dang! Saya kena ledakan kedua," ucap Agung seraya berselonjor di ruang rawat Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).
Sejenak mata Agung tak dapat melihat apapun, kuping kanan pengang, gendang telinga pecah. Agung panik, dan berusaha lari. Tapi, kaki kanannya terasa nyeri.
"Malam itu juga urat putus. Dan kaki harus dioperasi," kata Agung.
Agung berusaha naik angkot yang berada si dekatnya, untuk dibawa ke Rumah Sakit Budi Asih. Sayang, sopir angkot seakan syok dan enggan mengantar Agung.
Agung turun lagi dari angkot. Ia hendak menuju ke warung yang dimiliki oleh kakaknya, yang juga tidak jauh dari lokasi. Namun belum sampai kesana, Agung sudah terlanjur tak sadarkan diri dan terkapar di jalan. Adik Ipar Agung melihatnya dan langsung melakukan pertolongan.
Agung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Premier Jatinegara. Agung pada Kamis (25/5/2017) sore ini sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri, bersama korban ledakan lainnya.
Biaya pengobatan Agung ditanggung oleh pemerintah. Kamis malam, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sempat membesuk Agung, dan menitipkan pesan.
"Pak Jokowi bilang, cepat sehat, kuat," kata Agung yang mengaku tak kapok, dan akan kembali menjadi sopir angkutan umum setelah sembuh dari penyakit yang dideritanya.
"Mudah-mudahan (pelaku,-red) cepat tertangkap biar cepat sadar," ujarnya.