Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sahama Pemudik Asal Madura, Betah Tinggal di Jakarta Karena Semua Serba Gratis

Sahama (46) menggendong cucunya yang berusia enam bulan sambil mendengarkan pengumuman lewat pengeras suara.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Sahama Pemudik Asal Madura, Betah Tinggal di Jakarta Karena Semua Serba Gratis
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Para pemudik di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sahama (46) menggendong cucunya yang berusia enam bulan sambil mendengarkan pengumuman lewat pengeras suara.

Hari ini, kali kelima Sahama mengikuti program mudik gratis PDI Perjuangan

"Sekeluarga tujuh orang, tujuannya ke Madura," kata Sahama ketika ditemui Tribunnews.com di halaman kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Sahama menceritakan mudik tahun lalu memakan waktu selama tiga hari mencapai kampung halamannya di Bangkalan, Madura.

Gara-garanya macet total di daerah Semarang, Jawa Tengah.

"Kalau naik bus tarif sekarang sampai Rp 700ribu, ikut mudik PDIP, gratis. Terbantu banget," kata Sahama sambil menenangkan cucunya yang menangis.

 Ia telah menunggu di kantor PDIP sejak pukul 03.00 WIB.

BERITA REKOMENDASI

Rencananya, Sahama akan tinggal selama dua pekan di Madura.

Disana, Sahama akan mengunjungi kerabat dan berziarah ke makam orangtuanya. Ia menceritakan saat 20 tahun lalu untuk pertama kalinya datang ke Jakarta.

"Enggak punya kerabat disini, karena ada utang di Madura, enggak punya apa-apa akhirnya ke Jakarta," kata Sahama.

Uang yang dimilikinya digunakan Sahama untuk mengontrak rumah di Cakung, Jakarta Timur.

Sisanya untuk modal usaha makanan Gado-gado. Usaha itu yang membuat Sahama dapat melunasi utangnya di kampung halaman.


Saat pulang ke Madura, kerabat Sahama pun tertarik mengadu nasib di ibukota. Ia pun mengajak mereka. "Ada yang jadi tukang besi, ada yang usaha makanan juga," kata Sahama.

Meskipun utangnya telah lunas, Sahama enggan menetap di Madura.

Ia tetap ingin mencari uang di Jakarta. Alasannya, banyak fasilitas yang diterima Sahama di ibukota.

Mulai dari pendidikan dan kesehatan gratis.

Sampai mendapat program beras miskin (Raskin). Hal itu yang tidak ia dapatkan di Bangkalan.

"Beras dapat lima liter disini. Terus selokan juga dibersihin, ya semakin bersih dan terawat di rumah saya," ucap Sahama yang pamit ingin menaiki bus menuju Madura.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas