TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar konferensi pers pengungkapan kasus penyelundupan sabu 1 ton yang digagalkan di Anyer, Banten.

Rilis bersama ini digelar di Balai Pertemuan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Selain Kapolri dan Menkeu, tampak hadir di meja narasumber konferensi pers yakni, Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan; Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari; dan Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi.

Tito mengatakan, pihaknya sengaja menggelar konferensi pers ini karena barang bukti sebanyak 1 ton sabu kelas 1 yang ditemukan dalam pengungkapan kasus ini, adalah terbesar sepanjang sejarah kepolisian Indonesia.

Modus penyelundupan di jalur laut jaringan asal Taiwan ini juga terbilang menarik.

"Sabu 1 ton ini adalah jumlah terbesar yang pernah kami sita selama ini dalam penanganan kasus narkoba. Dulu memang pernah ada di Polda Metro Jaya juga hampir 900 kg lebih, pernah juga di BNN ada 800 kilogram, pernah juga dua tahun lalu di Polda Metro Jaya 600 kilogram, tapi ini yang terbesar 1 ton," kata Tito.

Selain itu, konferensi pers digelar dikarenakan pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja sama Polri, BNN, dan Bea Cukai Kemenkeu.

Petugas Bea Cukai Kemenkeu dibantu anggota TNI AL di Pulau Bintan berhasil menangkap kapal yacht pengangkut 1 ton sabu saat hendak meninggalkan perairan Indonesia di Pulau Bintan, Kepri pasa 15 Juli 2017.

Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya melansir pengungkapan kasus sabu 1 ton di dermaga di Anyer pada 13 Juli 2017 lalu merupakan hasil penyelidikan selama 1,5 bulan.

Penangkapan para pelaku dan temuan 1 ton sabu di dermaga Anyer itu dilakukan oleh tim Satgasus Polda Metro Jaya dan Polresta Depok.

Kasus ini terungkap setelah pihak polda menerima informasi adanya pengiriman narkoba dalam jumlah besar dari kepolisan Taiwan.

Sebanyak 4 pelaku penerima 1 ton sabu ditangkap tim Satgasus Merah Putih di dermaga di Anyer pada Kamis, 13 Juli 2017 malam.

Keempatnya berkewarganegaraan Taiwan. Seorang di antaranya ditembak petugas dan tewas karena melakukan perlawanan.

Sementara, kapal yacht Wanderlust berbendara Sierra Leone yang mengangkut sabu sebanyak 1 ton itu ditangkap pihak Bea Cukai, Polair dan TNI AL di perairan Pulau Bintan, Kepri.

Sebanyak 5 ABK juga turut ditangkap. Mereka juga berkewarganegaraan Taiwan.

"Saya mengapresiasi kinerja Polri. Kami bisa bersama-sama mencegah masuknya barang-barang berbahaya terutama narkotika di Indonesia," ujar Sri Mulyani.