Persoalan Etika, Kemenhub Tak Rekomendasikan Bus Pesta Royal VIP Beroperasi
"Kalau mereka belum mengkaji, kami juga tidak akan merekomendasikan rancang bangun dari bus tersebut,"
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
Bangku didesain berhadapan sehingga bagian tengah bus memiliki ruang yang cukup luas.
Bangku di dalam bus pun sama seperti bangku bus lainnya yang kerap berwarna hitam.
Bus ini dari luar tak nampak berbeda dari bus wisata lainnya.
Namun bila lampu 'disko' sudah dinyalakan suasana bus pun berubah menjadi lebih glamor.
Untuk menikmati pesta di dalam bus tersebut penumpang harus membayar Rp 1 juta per jamnya dengan minimal waktu tiga jam.
"Kalau tidak salah satu jam minimal Rp 1 juta, dan minimal harus tiga jam, artinya Rp 3 juta," ungkap Pudji.
Kemenhub sendiri mengetahui keberadaan bus dari media yang menayangkan mengenai bus tersebut.
Sehingga Kemenhub langsung menghubungi kantor pengelola bus.
"Untuk bus pesta ini lebih cenderung kepada permasalahan etika, sekalipun semua administrasi dan izin usaha telah dipenuhi, saya tidak merekomendasikan bus ini beroperasional," katanya.
"Hal ini karena berkaitan dengan dunia malam, tidak baik untuk generasi penerus bangsa," kata Pudji.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.