Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di UGM, Jokowi Bicara Pancasila Kunci Kerukunan Hidup Bangsa Indonesia

Pada sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Pancasila adalah kunci kerukunan hidup Bangsa Indonesia.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Di UGM, Jokowi Bicara Pancasila Kunci Kerukunan Hidup Bangsa Indonesia
Biro Pers Setpres
Joko Widodo 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo hari ini, Sabtu (22/7/2017), menghadiri acara Kongres Pancasila Ke-9 yang digelar di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pada sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Pancasila adalah kunci kerukunan hidup Bangsa Indonesia.

"Kita berkumpul di sini untuk komitmen yang sama, untuk semangat yang sama, yaitu semangat untuk memperkuat Pancasila sebagai jiwa bangsa kita, sebagai jiwa raga kita, dan sebagai cara hidup berbangsa dan bernegara," ujar Jokowi.

Pancasila merupakan perekat dari keberagaman yang ada di Indonesia. Hal itu juga selalu disampaikan Presiden ketika menjawab pertanyaan dari sejumlah kepala negara bagaimana mengelola negara yang terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku yang berbeda-beda, 1.100 lebih bahasa lokal.

Bahkan, pertanyaan sejumlah kepala negara kepada Jokowi, bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat yang beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda.

"Memakai bahasa Indonesia yang semua rakyat kita tahu dan mengetahui," tutur Presiden.

Jokowi juga mengungkapkan dialognya dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani yang bercerita bahwa negaranya yang kaya akan sumber daya alam, namun tidak mampu mengelola dengan baik karena adanya puluhan faksi yang saling bersinggungan.

Berita Rekomendasi

Presiden Ghani pun mengagumi Indonesia yang memiliki ribuan suku yang berbeda, namun bisa berdampingan secara harmonis.

"Jawaban saya sederhana karena Indonesia memiliki Pancasila. Sekali lagi karena Indonesia memiliki Pancasila, jangan melupakan ini," ucap Presiden.

Saat itu juga Presiden Ghani, ucap Presiden, meminta Indonesia untuk berbagi pengalaman dengan Afghanistan. Caranya dengan mengirimkan delegasi menteri dan ulama ke Afghanistan guna memberitahukan kepada kelompok-kelompok yang bertikai mengenai kerukunan Indonesia.

"Atau mengundang 40 kelompok itu datang ke Indonesia untuk melihat," ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Rektor UGM Panut Mulyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas