NasDem Ungkap Alasan Wacanakan Jenderal Gatot Jadi Cawapres
Taufiqulhadi mengungkapkan alasannya mewacanakan Jenderal Gatot sebagai Panglima TNI.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem mulai mewacanakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden.
Meskipun, NasDem belum berkomunikasi dengan partai lain.
Anggota Dewan Pakar NasDem Taufiqulhadi mengungkapkan alasannya mewacanakan Jenderal Gatot sebagai Panglima TNI.
Ia menuturkan Indonesia sangat beragam dan luas dengan jumlah pulau yang besar. Sedangkan jumlah penduduk terbanyak berada di Pulau Jawa.
"Maka komposisi wapres yang ideal seperti sekarang misalnya,jawa luar jawa. Kemudian bisa juga dia adalah sipil militer. Nah, sipil militer itu menurut saya masih tetap kuat sekarang ini. Jadi selain Jawa, Luar Jawa, Sipil-Militer acceptable," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Oleh karenanya, ia melihat sosok Gatot dapat mewakili kelompok militer. Sebab, komposisi Jawa-Jawa serta Militer-Militer tidak terlalu baik.
"Kalau Jawa-Jawa tidak terlalu bagus, militer-militer tidak terlalu bagus dalam demokrasi sekarang," kata Taufiqulhadi.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa tidak etis bagi dirinya untuk berambisi menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Saya sekarang Panglima TNI, kan begitu. Menurut saya, bermimpi jadi presiden tidak etis," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (21/7/2017).
Menurut Gatot, TNI berada di bawah komando presiden dan wakilnya. Oleh karena itu, menjadi tidak tepat jika dirinya ikut serta berniat menjadi pemimpin saat masih aktif menjabat panglima TNI.
"Komandan saya itu (Presiden), pimpinan saya itu Presiden sama Wakil Presiden. (Kalau jadi presiden) kemudian saya juga akan melangkahi Wakil Presiden, kan tidak etis," kata Gatot.