Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Bendera Pusaka: Dari Fatmawati Soekarno Hingga Disimpan Dalam Ruang Anti Peluru di Monas

Bendera pusaka peninggalan Ibu Negara Pertama RI, Fatmawati Soekarno memang menjadi bagian sejarah Indonesia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sejarah Bendera Pusaka: Dari Fatmawati Soekarno Hingga Disimpan Dalam Ruang Anti Peluru di Monas
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Ilustrasi 

Kotak tempat bendera merah putih disimpan di dalam kotak dengan bingkai kuningan siku ukuran 5x5x0,5 meter serta kaca tebal dua sentimeter. Biaya penyiapan kotak kaca tersebut pada waktu itu menghabiskan anggaran Rp 300 juta.

Artinya, bendera Merah Putih yang berukuran 274 cm x 196 cm disimpan didalam kotak kaca dengan cara dilipat.

Ada hal yang baru saat Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau dan membahas tempat penyimpanan bendera pusaka Merah Putih di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

Pertemuan yang digelar di Ruang Kemerdekaan Monas itu juga dihadiri Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budihartono, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Menurut penjelasan Djarot, demi keamanan dan kenyamanan, tempat menyimpan bendera pusaka Merah Putih telah disempurnakan. Yakni, tempat menyimpan bendera pusaka terbuat dari bahan kaca khusus setebal 12 milimeter. Dirancang dengan materi kaca antipeluru.

Tempat penyimpanan bendera pusaka terbuat dari kaca antipeluru serta akan dijaga selama 24 jam oleh TNI dan Polri.

Pengamanan yang begitu ketat dilakukan karena keberadaan bendera pusaka melambangkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sehingga tidak boleh hilang atau dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab.

Selain itu bendera pusaka akan disimpan di tempat penyimpanan bendera dengan cara dibentangkan di dalam sebuah vitrin atau lemari pajang untuk menyimpan objek atau koleksi yang akan dipajang kepada pengunjung.

BERITA TERKAIT

Vitrin tersebut bisa dinaik turunkan dengan menggunakan tenaga hidrolik. Saat diturunkan, akan ada rolling door otomotasi yang akan menutupi vitrin.

Ketika vitrin dinaikkan, maka rolling door secara otomatis akan terbuka, sehingga vitrin dapat naik keatas tanpa ada yang menghalangi.

Dengan demikian, para pengunjung bisa melihat langsung bendera pusaka yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa dan negara Indonesia tersebut di museum Monas.

Tempat penyimpanan bendera pusaka ini baru akan diresmikan pada tanggal 12 Agustus berbarengan dengan pengoperasian air mancur menari. (Dari Berbagai Sumber)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas